Kepala Smamda Sidoarjo, M. Zainul Arifin (berpeci) menyampaikan briefing kepada para pengawas TKA dari sekolah mitra, Senin (3/11/2025). (Suwidiyanti/smamda.sch.id) Kepala Smamda Sidoarjo, M. Zainul Arifin (berpeci) menyampaikan briefing kepada para pengawas TKA dari sekolah mitra, Senin (3/11/2025). (Suwidiyanti/smamda.sch.id)

Siapkan TKA, Smamda Implementasikan Experiential Learning dalam MOL

Siti Agustini | 03 November 2025

Detail Berita:

    
Kegiatan Motivation Outdoor Learning (MOL) Smamda sukses digelar di Apple Sun, Kota Batu (25-26/10/2025). Sebanyak 350 murid kelas XII larut dalam keseruan berbagai game, seperti Spiderman, Flying Fox, Elvis Bridge, Mbah Darmo Berkata, Paint Ball, Game Sebaliknya, Transfer Holahop, dan Rolet. Semua permainan ini dikelola oleh para trainer Apple Sun yang berpengalaman. Sepanjang kegiatan murid tetap mendapatkan pendampingan dari wali kelas masing-masing sehingga mendapatkan pengalaman belajat yang berkesan.

Terlihat ekspresi bahagia dan antusias para murid dalam mengikuti kegiatan ini. Mererka mendapat pengalaman langsung melalui berbagai tantangan yang menuntut konsentrasi, ketangkasan fisik, kreativitas, hingga strategi dalam mencapai kemenangan. Tidak hanya mengasah keterampilan diri, para murid juga diajak melakukan muhasabah, serta pelaksanaan shalat fardhu dan sunnah. Melalui kegiatan ini nilai-nilai keislaman dan adab kepada orang tua, guru, orang-orang di sekitarnya dan diri sendiri ditanamkan. 

Namun, ketangguhan itu benar-benar diuji ketika hujan deras mengguyur lokasi kegiatan pada Sabtu (25/10/2025). Para murid harus tetap beraktivitas di tengah hujan, sementara sebagian tenda siswi mengalami kebocoran. Beberapa tas dan pakaian pun ikut basah. Meski begitu, momen ini justru menjadi pembelajaran berharga. Para siswi menunjukkan sikap tangguh dan adaptif—ada yang mengeringkan pakaian dengan menyetrika, ada pula yang menenangkan diri dengan menghubungi orang tua. Dari kejadian tersebut, tampak jelas bagaimana mereka belajar menghadapi tantangan dengan tenang, mandiri, dan penuh tanggung jawab.

Terpisah dari orang tua dan hidup di alam terbuka menjadi bagian dari skenario kegiatan MOL ini. Tenda yang digunakan sebagai tempat beristirahat bukan hanya fasilitas, tetapi juga sebagai sarana melatih ketangguhan dan kekuatan mental para murid.  
    Ternyata ketangguhan dan kekuatan mental murid benar-benar diuji ketika hujan deras mengguyur lokasi kegiatan pada Sabtu (25/10/2025). Tidak hanya harus rela berhujan-hujan saat berkegiatan, tapi tenda-tenda murid perempuan juga basah. Akibatnya tas-tas mereka yang berada di dalam tenda ikut basah, walaupun hanya sebagian kecil siswi. Baju-baju mereka pun sebagian kecil juga basah. Para siswi menunjukkan sikap tangguh dan adaptif—ada yang mengeringkan pakaian dengan menyetrika, ada pula yang menenangkan diri dengan menghubungi orang tua. Dari kejadian tersebut, tampak jelas bagaimana mereka belajar menghadapi tantangan dengan tenang, mandiri, dan penuh tanggung jawab.

Dalam ilmu pendidikan, outdoor learning menekankan learning by doing. Ada empat tahap belajar yang mereka alami dan inilah experiential learning yang dicetuskan David Kolb. Para murid mendapatkan pengalaman belajar secara langsung dan konkret dari setiap game. Ini yang dinamakan tahap pengalaman konkret. Misalnya, murid dalam permainan paint ball atau menembak, akan berupaya menembak lawan ke bagian tubuh yang skornya tinggi. Mereka dalam berbagai posisi – berlari, berguling-guling, tengkurap, dan lain-lain – berupaya fokus menembak untuk mendapat skor terbanyak. Kekuatan fisik, menembak atau terkena tembakan, dan kerja sama tim untuk mendapatkan skor terbanyak merupakan  pengalaman konkret para murid.
    Tahap belajar yang kedua, murid berusaha untuk memahami makna dari pengalaman konkretnya. Pengalaman menyenangkan atau menyusahkan saat bermain paint ball akan menjadi bahan refleksi murid. Misalnya pertanyaan seperti “Untuk apa saya harus bersusah payah bersama tim menembak kepala lawan agar mendapat skor terbanyak?”, bisa muncul dalam tahap ini. Murid bersama tim biasanya mendiskusikan apa yang mereka rasakan, kesulitan yang dihadapi, dan bagaimana mereka mengatasinya.
    Pengalaman konkret dalam bermain pun mulai dibuat abstraksinya. Murid mengaitkan pengalaman dengan teori, misalnya konsep kerja sama tim, komunikasi, atau manajemen risiko. Pengalaman kalah karena skor yang rendah misalnya, menjadikan tim akan menguraikan bagaimana konsep tim yang gagal itu. Dari sini murid dapat berpikir tentang konsep kerja sama tim yang dapat meraih kemenangan. Inilah tahap konseptualisasi Kolb.
    Selanjutnya adalah tahap murid mengaplikasikan konsep-konsep yang terbangun ke situasi nyata. Misalnya tim murid yang kalah, maka mereka akan menemukan strategi baru sebagai konsep sebelumnya untuk diterapkan pada permainan tim berikutnya. Tahap yang terakhir ini dinamakan eksperimentasi aktif. Suatu saat strategi tersebut dapat diterapkan murid dalam kehidupan nyata.
    Dengan demikian Smamda telah menerapkan Experiential Learning yang digagas David Kolb yang menganut teori belajar humanistik. Teori belajar inilah yang mendasari pembelajaran dengan pendekatan ‘Pembelajaran mendalam’. Pembelajaran yang berlangsung secara bermakna, berkesadaran, dan menggembirakan. Tujuan pembelajarannya agar murid dapat mengaktualisasi dan memahami dirinya, serta merealisasikan dirinya sebagai orang yang belajar secara optimal. Oleh sebab itu faktor motivasi dan pengalaman emosional sangatlah penting dalam peristiwa belajar.
    MOL ini memang bertujuan agar murid dapat menerapkan pengalaman konkretnya dari berbagai permainan, nilai spiritual ibadah, dan kesadaran diri dari muhasabah ke dalam Tes Kemampuan Akademik (TKA). Ketangguhan dan kekuatan mentalnya, kekuatan fisik, ide, kreativitas, kesadaran motivasi diri, manajemen emosi, dan berbagai strategi pemenangan akan melekat pada mereka. 
    Dengan demikian mereka nantinya tidak mudah putus asa dalam menyelesaikan soal-soal dalam TKA. Ketangguhan dan mental yang kuat akan membantunya dalam berjuang untuk meraih nilai terbaik. Berbagai strategi penyelesaian soal dengan benar juga dapat diimplementasikan murid dalam hal ini. Smamda berharap murid sukses TKA dengan dua macam pembekalan yang sudah mereka dapatkan, yaitu dari pembahasan soal-soal TKA di kelas dan MOL kemarin.


Editor    : Moh. Ernam

Berita Lain Semua Berita

Literasi GTK Semua Literasi

Copyright © 2023 SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo