SCHOOL WELL-BEING

Alful Musrifah, M.Pd. | 30 Desember 2021

Detail literasi:

Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, fungsi Pendidikan Nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak, serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuannya tak lain untuk mengembangkan potensi peserta didik, agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional tersebut, School atau sekolah atau Satuan Pendidikan harus menjadi sekolah yang School Well-Being.

School atau sekolah atau satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. Adapun Well-Being adalah keadaan pada individu yang digambarkan dengan adanya rasa bahagia, kepuasan, tingkat stres yang rendah, sehat secara fisik dan mental, serta kualitas hidup yang baik. Dengan kata lain, individu dengan well-being yang tinggi menjaga kesehatan secara fisik dan mental, agar mampu menyelesaikan tantangan, mencapai kebahagiaan, dan kepuasan dalam kehidupan (usd.ac.id/pusat/p2tkp/cara-sederhana-tingkatkan-well-being).

School Well-Being dapat diartikan sebagai sekolah yang seluruh siswanya mempunyai rasa bahagia, kepuasan, tingkat stres yang rendah, sehat secara fisik dan mental, kualitas hidup yang baik, kesehatan secara fisik dan mental agar mampu menyelesaikan tantangan, mencapai kebahagiaan, dan kepuasan dalam kehidupan.

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Husnul Khatimah dari Program Studi Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Palu, School Well-Being dapat dideskripsikan  kedalam 6  aspek yang meliputi:

1. Well Perceived On School Infrastructure

Kondisi  ini  menggambarkan bagaimana infrastruktur  di sekolah  menentukan kenyamanan  siswa.  Pelayanan  dan  fasilitas  sekolah yang memadai mampu menunjang pembelajaran  di lingkungan  sekolah  sangatlah  penting,  karena dengan  adanya  dukungan  fasilitas  sekolah diharapkan  siswa  memiliki  rasa  puas  dalam lingkungan  belajarnya. Kondisi  fisik sekolah yang paling  perlu  ditingkatkan karena dapat mempengaruhi yang kepuasan  siswa  adalah  antara lain ventilasi, fasilitas toilet, dan suhu ruang kelas. Selain itu fasilitas pendukung proses pembelajaran misalnya perpustakaan, laboratorium, tempat olah raga, fasilitas internet juga harus diperhatikan karena dapat menambah rasa puas siswa ketika belajar di sekolah.

2. Excellent  Individual  Capital

Kondisi  ini menggambarkan  kekuatan  dasar  yang  ada  dalam diri  siswa yaitu disiplin yang baik, motivasi yang tinggi, percaya diri  dan fisik yang kuat serta kesehatan yang baik.

3. Well  learning design  management

yaitu proses mengelola pembelajaran yang meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian (pengarahan) dan pengevaluasian kegiatan yang berkaitan  dengan proses  membelajarkan si pebelajar  dengan mengikutsertakan berbagai faktor di dalamnya guna mencapai tujuan.

4. Well  interpersonal  school interaction

adalah merujuk  kepada  lingkungan pembelajaran sosial, adanya hubungan yang harmonis antara guru dan murid, hubungan dengan teman sekelas, dinamisasi kelompok, tidak adanya bullying, kerjasama  antara  sekolah dan rumah, pengambilan  keputusan  di  sekolah,  dan keselurahan  atmosfir  sekolah. 

5. Well  school  management

yaitu pelayanan sekolah yang cepat dan memuaskan meliputi  pelayanan kantin,  pelayanan kesehatan, dan konseling. Sekolah  memberikan  pelayanan  yang  baik  dan cepat seperti pelayanan dalam kesehatan ketika ada siswa yang sakit dan juga pelayanan konseling bagi siswa  yang  sedang  menghadapi  masalah  serta pelayanan  kantin. Pelayan sekolah yang lain adalah dalam bentuk memberikan kesempatan siswa untuk pemenuhan  diri  (self-fulfillment). Pemenuhan diri yang dimaksud adalah usaha sekolah dalam memberikan apresiasi kepada siswa  untuk  turut  mengambil  peran  dalam pengambilan keputusan,  serta  pengembangan  diri melalui pengetahuan, dan ketrampilan sesuai bakat dan minat  siswa. Hal  ini  terlihat bagaimana  sekolah  memberikan  kegiatan ekstrakurikuler dan  kegiatan yang menuntun siswa untuk meningkatkan kreativitasnya.  

6.  Perceived  parental  support

yaitu adanya peran penting orang tua dalam tahap  belajar dan prestasi siswa, yaitu  berupa dukungan dan support. Perhatian  orang tua  dapat memberikan  dorongan dan  motivasi  sehingga anak  dapat  belajar  dengan tekun, karena anak memerlukan waktu, tempat, dan keadaan yang baik untuk belajar.

 

 

 

 

 

 

Berita Lain Semua Berita

Literasi GTK Semua Literasi

Copyright © 2023 SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo