Detail literasi:
Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, fungsi Pendidikan Nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak, serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuannya tak lain untuk mengembangkan potensi peserta didik, agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional tersebut, School atau sekolah atau Satuan Pendidikan harus menjadi sekolah yang School Well-Being.
School atau sekolah atau satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. Adapun Well-Being adalah keadaan pada individu yang digambarkan dengan adanya rasa bahagia, kepuasan, tingkat stres yang rendah, sehat secara fisik dan mental, serta kualitas hidup yang baik. Dengan kata lain, individu dengan well-being yang tinggi menjaga kesehatan secara fisik dan mental, agar mampu menyelesaikan tantangan, mencapai kebahagiaan, dan kepuasan dalam kehidupan (usd.ac.id/pusat/p2tkp/cara-sederhana-tingkatkan-well-being).
School Well-Being dapat diartikan sebagai sekolah yang seluruh siswanya mempunyai rasa bahagia, kepuasan, tingkat stres yang rendah, sehat secara fisik dan mental, kualitas hidup yang baik, kesehatan secara fisik dan mental agar mampu menyelesaikan tantangan, mencapai kebahagiaan, dan kepuasan dalam kehidupan.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Husnul Khatimah dari Program Studi Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Palu, School Well-Being dapat dideskripsikan kedalam 6 aspek yang meliputi:
1. Well Perceived On School Infrastructure
Kondisi ini menggambarkan bagaimana infrastruktur di sekolah menentukan kenyamanan siswa. Pelayanan dan fasilitas sekolah yang memadai mampu menunjang pembelajaran di lingkungan sekolah sangatlah penting, karena dengan adanya dukungan fasilitas sekolah diharapkan siswa memiliki rasa puas dalam lingkungan belajarnya. Kondisi fisik sekolah yang paling perlu ditingkatkan karena dapat mempengaruhi yang kepuasan siswa adalah antara lain ventilasi, fasilitas toilet, dan suhu ruang kelas. Selain itu fasilitas pendukung proses pembelajaran misalnya perpustakaan, laboratorium, tempat olah raga, fasilitas internet juga harus diperhatikan karena dapat menambah rasa puas siswa ketika belajar di sekolah.
2. Excellent Individual Capital
Kondisi ini menggambarkan kekuatan dasar yang ada dalam diri siswa yaitu disiplin yang baik, motivasi yang tinggi, percaya diri dan fisik yang kuat serta kesehatan yang baik.
3. Well learning design management
yaitu proses mengelola pembelajaran yang meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian (pengarahan) dan pengevaluasian kegiatan yang berkaitan dengan proses membelajarkan si pebelajar dengan mengikutsertakan berbagai faktor di dalamnya guna mencapai tujuan.
4. Well interpersonal school interaction
adalah merujuk kepada lingkungan pembelajaran sosial, adanya hubungan yang harmonis antara guru dan murid, hubungan dengan teman sekelas, dinamisasi kelompok, tidak adanya bullying, kerjasama antara sekolah dan rumah, pengambilan keputusan di sekolah, dan keselurahan atmosfir sekolah.
5. Well school management
yaitu pelayanan sekolah yang cepat dan memuaskan meliputi pelayanan kantin, pelayanan kesehatan, dan konseling. Sekolah memberikan pelayanan yang baik dan cepat seperti pelayanan dalam kesehatan ketika ada siswa yang sakit dan juga pelayanan konseling bagi siswa yang sedang menghadapi masalah serta pelayanan kantin. Pelayan sekolah yang lain adalah dalam bentuk memberikan kesempatan siswa untuk pemenuhan diri (self-fulfillment). Pemenuhan diri yang dimaksud adalah usaha sekolah dalam memberikan apresiasi kepada siswa untuk turut mengambil peran dalam pengambilan keputusan, serta pengembangan diri melalui pengetahuan, dan ketrampilan sesuai bakat dan minat siswa. Hal ini terlihat bagaimana sekolah memberikan kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan yang menuntun siswa untuk meningkatkan kreativitasnya.
6. Perceived parental support
yaitu adanya peran penting orang tua dalam tahap belajar dan prestasi siswa, yaitu berupa dukungan dan support. Perhatian orang tua dapat memberikan dorongan dan motivasi sehingga anak dapat belajar dengan tekun, karena anak memerlukan waktu, tempat, dan keadaan yang baik untuk belajar.