Detail Berita:
Persyarikatan Muhammadiyah masuk pada usia 109. Sebuah usia yang cukup tua untuk sebuah orgasnisasi sosial kemasyarakatan. Semakin tua semakin menunjukkan kematangan dan kemantapan untuk melakukan terobosan kegiatan melaui program kerjanya. Salah satunya adalah konsen di bidang peningkatan kualitas pendidikan. Bidang garap yang memang sejak awal Muhammadiyah didirikan adalah untuk mengentaskan bangsa ini dari kebodohan.
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur melalui majelis pendidikan dasar dan menengah juga tidak mau ketinggalan. Program kerja tahunan sangat banyak dan berkualitas. Program kerja tahunan yang melibatkan banyak Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) bidang pendidikan adalah menyelenggarakan Muhammadiyah Education Award (MEA). Salah satu mata lomba atau kompetisi yang diselenggarakan adalah Muhammadiyah Future School (MFS).
MFS adalah ajang penilaian sekolah unggul di tingkat perguruan Muhammadiyah Jawa Timur mulai tingkat SD/MI sampai tingkat SMA/MA/SMK. Ada sekitar 105 instrumen yang harus diisi dan disiapkan pirantinya, baik melalui dokumen maupun bukti fisik. Bukti fisik bisa berupa sarana prasarana maupun piranti yang lain, seperti wawancara dengan warga sekolah.
Tahun ini (2021) terdapat 66 peserta sekolah di Jawa Timur yang mngikuti penilaian sekolah unggul tersebut, termasuk SMAMDA Sidoarjo. SMAMDA setiap tahun mengikuti dan beberapa tahun terakhir mendapat predikat Out Standing School of Muhammadiyah East Java. Sekarang mengikuti kembali setelah tahun kemarin absen dari keikutsertaan.
Dalam persiapan penilaian atau verifikasi dokumen tersebut, tim pengembang sekolah melakukan koordinasi dan penyiapan dokumen sesuai yang terdapat dalam kuisioner yang telah diisi. Asesor melakukan verifikasi atas isian kuisioner dan bukti yang ada di lapangan/sekolah. Visitasi itu dilakukan pada 6 Desember 2021. Asesor yang ditunjuk oleh panitia ada DR. Endang Setyati, M.T.
Selama setengah hari asesor melakukan verifikasi dengan sangat detail. Setiap nomor yang harus diverifikasi datanya, dilakukan dengan cermat. Tidak hanya memotret dokumen, tetapi asesor yang ditemani anggota Dewan Pendidikan Surabaya itu, keliling sekolah memotret sarana prasarana sekolah. Ada banyak yang dipotret sebagai tambahan kelengkapan bukti fisik.
Selain itu juga, asesor melakukan wawancara terhadap kepala sekolah, penjaminan mutu, wakasek terkait, guru, dan karyawan. Hal itu dilakukan untuk memotret kesesuaian isian instrumen dan bukti di lapangan. Masing –masing person yang disiapkan tentu sudah disiapkan karena relevan dengan bidang tugasnya.
Dari sekitar 150 instrumen yang diisi dan siapkan, jika semua terpenuhi secara maksimal, nilai yang tersedia/muncul berjumlah 420. Jika angka tersebut tersebut bisa dicapai maka sekolah tersebut mendapat predikat Outstanding School.
SMAMDA tahun ini memberi target keikutsertaan MEA 2021 sebagai Juara Umum. Maka untuk mencapai ke sana salah satu mata lomba yang diikuti harus mencapai Outstanding School melalui MFS ini. Semua warga sekolah telkah mendukung dan bekerja sama untuk mewujudkan target tersebut. Semoga ikhtiar dan kerja keras ini terbayar. SMAMDA tertinggi nilai MFS-nya dan Juara Umum. Aamiin.