Dari kiri ke kanan, Aurelia, Diandra, Sharon, Radix, dan Wahyu Endra (pembina) saat mengikuti IID, Rabu (14/9/2025). (Dokpri/smamda.sch.id) Dari kiri ke kanan, Aurelia, Diandra, Sharon, Radix, dan Wahyu Endra (pembina) saat mengikuti IID, Rabu (14/9/2025). (Dokpri/smamda.sch.id)

Tim Smamda Raih Prestasi di Ajang Inovasi Internasional Indonesia Inventors Day 2025

Alfi Faridian | 24 September 2025

Detail Berita:


SMAMDA.SCH.ID - Tim peneliti muda dari SMA Muhammadiyah 2 (Smamda)  Sidoarjo berhasil mengukir prestasi gemilang di kancah global. Mereka berhasil meraih Silver Category dalam ajang bergengsi Indonesia Inventors Day (IID) 2025. Kompetisi inovasi tingkat internasional ini diselenggarakan oleh Indonesian Invention and Innovation Promotion Association (INNOPA), Senin-Ahad (10-14/9/2025).
Tim Smamda beranggotakan Radix Ahmad Latif (XII-7), Diandra Maharani Lathifah (XII-7), Aurelia Hasna Wahyu Hardini (XII-3), Sharon Febyola Yurevi (XII-1). Mereka menghadirkan inovasi kreatif berupa media permainan edukatif untuk literasi keuangan bagi Generasi Z.

Dalam presentasinya, tim menjelaskan bahwa karya mereka berupa permainan edukatif Bernama Mono Ekonomi, dirancang untuk remaja  berusia 15-18 tahun agar memahami pentingnya pengelolaan keuangan. Terinspirasi dari permainan papan populer monopoli, Mono Ekonomi fokus pada simulasi ekonomi dan literasi finansial.

“Para pemain memulai dengan modal Rp150.000 dan ditantang untuk mengelola hingga mencapai Rp500.000. Kalau gagal, pemain dinyatakan bangkrut," jelas Aurel anggota tim tersebut. 
Melalui permainan ini, remaja diajak mengelola keuangan secara bijak, mulai dari menabung, berinvestasi, hingga menghindari jeratan masalah keuangan, termasuk kasus fintech ilegal. “Inovasi kami tidak hanya fokus pada aspek ekonomi, tetapi juga mencakup nilai-nilai sosiologi dan psikologi, sehingga menjadi alat belajar yang komprehensif,” tambah Diandra. 
Inspirasi untuk Semua
Radix Ahmad Latiiif menyarankan pada anggota Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) di Smamda untuk berani mencoba kompetisi inovasi tingkat internasional. "Lebih baik ikut yang di luar negeri saja karena pertama, manfaat yang diperoleh jauh lebih besar. Kedua, di sana orang-orang pasti mencari proyek apa yang benar-benar bisa dikembangkan," ujarnya.

Sementara itu, Sharon Febyola Yurevi berharap adik-adik kelas, terutama anggota KIR Sosial, dapat lebih giat mengembangkan karya maupun produk yang berhubungan dengan isu-isu sosial. "Kami mengharapkan adik-adik kelas khususnya yang ikut KIR sosial, bisa membuat karya atau produk yang memiliki dampak nyata bagi masyarakat," kata Sharon.

Prestasi yang diraih tim Smamda ini menjadi bukti nyata bahwa kreativitas dan inovasi di bidang ilmu sosial memiliki potensi besar untuk dikembangkan dan diakui di tingkat global. Juga memberikan kontribusi nyata dalam memecahkan masalah di masyarakat.


Editor    : Moh. Ernam

Berita Lain Semua Berita

Literasi GTK Semua Literasi

Copyright © 2023 SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo