Detail Berita:
Di masa pandemi ini banyak kebiasaan baru yang harus dilakukan dalam upaya menjaga diri kita agar tidak terjangkit virus COVID-19, Deteksi dini virus COVID-19 atau virus Corona sangat penting untuk dilakukan di masa-masa seperti ini. Dengan deteksi dini, kita dapat menghindari sekaligus memutus rantai penyebaran virus COVID-19 ke orang-orang di sekitar kita, dalam upaya ini SMAMDA sidoarjo selain menerapkan protokol kesehatan yang ketat di lingkungan sekolah, pada Senin 04/01/20, ini merupakan hari pertama bertugas di semester genap guru dan karyawan smamda menjalani rapid IgM/IgG Antibody COVID-19 (SARS-CoV-2) di sekolah. Upaya ini di lakukan sebagai Screening awal guru dan karyawan sebelum mulai aktivitas di lingkungan sekolah.
Wakhyusi Ketua Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) Smamda menjelaskan, bahwa upaya ini penting dilakukan karena pasca liburan panjang semester dan tahun baru. kita tidak tahu aktivitas apa yang dilakukan oleh guru dan karyawan, bisa jadi mereka melakukan aktivitas bepergian ke luar kota. maka kita perlu siapkan test kit dan tenaga medis yang kompeten untuk membantu kita menjalankan tugas MCCC SMAMDA untuk Sceening awal terhadap guru dan karyawan SMAMDA sebelum memulai aktivitas di semester genap ini, setidaknya kita semua merasa tenang dan aman beraktivitas di sekolah karena tahu hasil non reaktif, jika hasilnya reaktif maka guru dan karyawan akan kita rujuk tes swap dan tidak kita berbolehkan beraktivitas di sekolah selama 14 hari, ini untuk kepentingan bersama, jelasnya.
Sedangkan tim medis yang juga anggota MCCC Smamda ikhrima menjelaskan Antibody yakni zat kimia yang beredar di aliran darah dan termasuk sebagai bagian dari sistem imunitas atau kekebalan tubuh. Antibodi memiliki fungsi penting bagi tubuh, yaitu sebagai benteng pertahanan terhadap antigen seperti virus, bakteri, dan zat beracun yang menjadi penyebab penyakit.
Antibodi bekerja secara spesifik dengan cara menempel pada antigen, yaitu benda asing atau zat yang masuk ke dalam tubuh dan dianggap berbahaya oleh sistem kekebalan tubuh.
Pada Immunoglobulin M (IgM) Tubuh akan membuat antibodi IgM saat pertama kali terinfeksi bakteri atau virus sebagai bentuk pertahanan pertama tubuh untuk melawan infeksi. Kadar IgM akan meningkat dalam waktu singkat saat terjadi infeksi, kemudian perlahan menurun dan digantikan oleh antibodi IgG.
Oleh sebab itu, hasil pemeriksaan IgM dengan nilai yang tinggi, sering kali dianggap sebagai tanda adanya infeksi yang masih aktif, Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan antibodi IgM bersamaan dengan tes antibodi IgA dan IgG untuk memantau kondisi dan fungsi sistem kekebalan tubuh serta mendiagnosis apakah terdapat penyakit tertentu, seperti infeksi atau penyakit autoimun.
Selanjutnya Immunoglobulin G (IgG) merupakan Antibodi IgG adalah jenis antibodi yang paling banyak ditemukan di dalam darah dan cairan tubuh lainnya. Ketika antigen seperti kuman, virus, atau zat kimia tertentu masuk ke dalam tubuh, sel-sel darah putih akan "mengingat" antigen tersebut dan membentuk antibodi IgE untuk melawannya.
Dengan demikian, jika antigen tersebut kembali masuk ke dalam tubuh atau menyerang tubuh Anda, sistem kekebalan tubuh akan mudah mengenalinya dan melakukan perlawanan karena antibodi sudah terbentuk lebih dulu.