Penampilan Maritsa Orlin Zahira saat lomba Mendongeng di ajang Me-Confest PWM Jawa Timur di kampus 1 Umsida, Sabtu (29/11/2025). (Alfi Faridian/smamda.sch.id) Penampilan Maritsa Orlin Zahira saat lomba Mendongeng di ajang Me-Confest PWM Jawa Timur di kampus 1 Umsida, Sabtu (29/11/2025). (Alfi Faridian/smamda.sch.id)

Ceritakan Keberanian Sarip Tambakoso, Orlin Sabet Juara Me-Confest 2025

Alfi Faridian | 05 Desember 2025

Detail Berita:


SMAMDA.SCH.ID - Dunia pendidikan kembali menyaksikan lahirnya talenta luar biasa. Maritsa Orlin Zahira, murid berbakat dari SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo, berhasil meraih Spesial Award 2 pada ajang bergengsi Me-Confest 2025. Acara yang diselenggarakan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur ini berlangsung meriah pada Sabtu, 29 November 2025, di Kampus 1 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida).

Pada lomba mendongeng kali ini, peserta diwajibkan membawakan legenda dari daerah mereka masing-masing. Tujuannya adalah mendekatkan Generasi Z dengan kekayaan budaya serta kearifan lokal yang mereka miliki. Orlin, murid kelas X-4 program Tahfiz, memilih menyajikan kisah heroik “Sarip Tambakoso”.

Kisah Sarip, seorang pemberani dari Desa Tambakoso, Sidoarjo, yang selalu melawan penjajah Belanda dan membela masyarakat kecil, dihidupkan kembali oleh Orlin dengan sangat apik. Dalam legenda tersebut, Sarip digambarkan memiliki kesaktian berkat doa sang ibu sehingga ia selalu hidup kembali setiap kali tewas di tangan Belanda. Namun tragedi terjadi ketika Belanda mengetahui rahasia itu: mereka menembak ibunya, disusul dengan kematian Sarip.

Untuk mempersiapkan penampilannya, Orlin melakukan lebih dari sekadar latihan vokal dan gerak. “Selain latihan intensif, saya selalu makan kencur agar suara saya semakin mantap saat mendongeng,” ungkapnya. Ia juga berdiskusi mendalam mengenai tema, alur, dan karakter yang akan ia mainkan bersama pembinanya.

Penampilan Orlin memukau juri dan penonton. Gaya penceritaan, mimik wajah, dan penjiwaan yang total berhasil menghanyutkan audiens ke dalam legenda tersebut. Pada akhir penampilannya, Orlin tidak hanya menutup cerita, tetapi juga menyampaikan pesan mendalam. Ia menekankan nilai penting dalam kisah Sarip Tambakoso: perlunya empati dan larangan bersikap sewenang-wenang kepada masyarakat kecil.

Kepada teman-teman seusianya, Orlin menyampaikan pesan inspiratif, “Di era sekarang, sebagai murid, kita harus terus mengisi kemerdekaan dengan belajar yang sungguh-sungguh.”

Keberhasilan Orlin menjadi bukti bahwa generasi muda tidak hanya mampu berprestasi di kancah modern, tetapi juga piawai melestarikan dan menyebarkan nilai-nilai luhur dari warisan budaya bangsa.


Editor : Moh. Ernam

Berita Lain Semua Berita

Literasi GTK Semua Literasi

Copyright © 2023 SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo