AN SMA

Wigatiningsih, M.Pd | 27 September 2021

Detail literasi:

Permendikbud No 1 tahun 2020,  menjelaskan bahwa salah satu kebijakan pemerintah di bidang pendidikan adalah Merdeka Belajar. Dalam program Merdeka Belajar itu ada 7 point yang ditargetkan oleh Kementrian Pendidikan Republik Indonesia. Salah satunya adalah dihapusnya Ujian Nasional.

Bagaimana pemerintah kita mengukur kualitas pendidikan? Salah satunya adalah diberlakukannya program baru yang bernama Asesmen Kompetensi Minimum atau disingkat AKM. AKM dilaksanakan pada semua jenjang pendidikan, mulai SD/MI, SMP/MTs. Maupun  SMA/MA dan SMK. Asesmen pada tahun pertama ini  bertujuan untuk pemetaan mutu pendidikan. Pesertanya pun diambil secara sampling dan acak. Data yang diperoleh untuk menentukan siapa saja yang ikut AKM, diambil dari data DAPODIK. Jadi secara otomatis semua sekolah pasti mengikuti AKM ini.

Program awal AKM dilaksanakan pada tahun ajaran 2020/2021. Karena pandemi COVID-19 ini masih meninggi dilakukan penundaan. Akhirnya AKM dilaksanakan pada tahun ajaran 2021/2022. Secara umum sasaran yang mengikuti AKM untuk tingkat SMA  ini adalah siswa kelas XI dengan peserta masing-masing sekolah adalah 45 orang dan cadangan 5 orang. Untuk sekolah Penggerak, yang mendapat kesempatan mengikuti AKM adalah 100 siswa. Mereka adalah siswa yang duduk di kelas X terdapat 50 orang dan di kelas XI juga 50 orang dengan pembagiannya adalah 45 peserta utama, dan 5 peserta cadangan. Secara serempak dilaksanakan dengan pilihan jadwal antara 27-30 September 2021.

Bagaimana kesiapan sekolah menghadapi AKM tersebut. Tentu bervariasi sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan sekolah masing-masing. Di SMAMDA Sidoarjo, semua tentu ingin anak-anak yang secara acak terpilih mengikuti AKM yang berjumlah 100 orang itu ingin hasilnya baik. Bidang kurikulum melakukan pendampingan secara khusus. Semua peserta AKM itu diberikan bimbingan khusus materi Literasi dan Numerasi. Mereka mendapat mendampingan membahas soal-soal yang berhubungan dengan Literasi dan Numerasi. Secara terjadwal seluruh siswa terpilih, wajib mengikuti hal tersebut. Tentu kagiatan itu atas persetujuan dan dukungan dari orang tua juga.

Pelaksanaan AKM ini dilaksanakan secara daring mengingat masa pandemi ini belum semua sekolah menghadirkan siswanya mengikuti. Jaringan internet, server juga harus disiapkan. Proktor sekolah harus selalu berkoordinasi dan berkomunikasi efektif dalam grup proktor tingkat kabupaten untuk memastikan kesiapan pelaksanaan.

Sekolah bekerja sama dengan pihak ke tiga untuk sukses AKM perdana ini. Selain ada buku penunjang yang berisi bank soal AKM, sekolah juga melaksanakan kegiatan Try Out AKM. Try Out ini dilaksanakan sebagaimana standar pelaksanaan AKM yang sebenarnya. Jadi kegiatan ini untuk memberi bekal dan pengalaman kepada peserta supaya saat AKM dilaksanakan, mereka sudah memiliki gambaran bagaimana AKM itu dilaksanakan.

Semua berharap bahwa pelaksanaan ini sesuai dengan harapan semua pihak. Pemerintah bisa memotret kualitas pendidikan di Indonesia secara sampling. Dinas Pendidikan medapat informasi tentang pemetaan sekolah. Sekolah mengetahui kualitas dan profil pendidikan siswanya. Demikian juga  siswa maupun orang tua, tahu tentang kualitas siswa tersebut selama ini, tentang pengetahuan Literasi dan Numerasi. Dari semua hal itu yang terpenting adalah tindak lanjut dari pemerintah bagaimana setelah hasil AKM itu diketahui.

Ke depan bisa dijadikan sebagai tolak ukur peningkatan SDM siswa, guru maupun peningkatan mutu sekolah.  oleh karena itu pelaksanaan AKM ini perlu mendapat dukungan dari semua pihak tanpa kecuali. Dukungan itu meliputi motivasi, kesiapan materi, kesiapan sarana dan prasarana pendukung baik internal maupun eksternal. Semoga sukses. Aamiin.

Lampiran pdf:

Berita Lain Semua Berita

Literasi GTK Semua Literasi

Copyright © 2023 SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo