Detail Berita:
64 guru SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo ikut serta dalam kegiatan Workshop penyusunan perangkat ajar kurikulum merdeka. Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut, yaitu pada hari Senin-Rabu, tanggal 04-06 Juli 2022, di ruang auditorium Nyai Walidah. Kegiatan workshop ini diperuntukkan bagi guru SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo dalam rangka mempersiapkan pembelajaran pada tahun ajaran 2022/2023, dimana sekolah telah menggunakan kurikulum merdeka di tahun kedua sebagai sekolah penggerak angkatan pertama.
Kegiatan dimulai pukul 08.00 sampai pukul 15.00. Kegiatan diawali sambutan sekaligus pembukaan workshop oleh ibu Wigatiningsih, M.Pd selaku kepala sekolah SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo. “Workshop hari ini adalah salah satu persiapan implementasi Kurikulum Merdeka di dua tingkat yaitu kelas X dan kelas XI, maka semua guru wajib memahami dan menguasai konsep tentang pembelajaran dengan paradigma baru, pembelajaran berdiferensiasi” ujar Wigati dalam sambutannya. Setelah arahan kepala sekolah, dilanjutkan sambutan oleh wakasek kurikulum ibu Alful Musrifah M.Pd. Ia menyampaikan bahwa pembuatan perangkat ajar harus memiliki pedoman : minggu efektif dan struktur kurikulum, bersama bagian IT beliau juga menjelaskan bagaimana melihat minggu efektif, cara memasukkan Program Tahunan (Prota), alur ujuan pembelajaran (ATP) serta modul ajar pada sistem Manajemen Kurikulum SMAMDA yang diakses di MySMAMDA.
Materi workshop hari pertama dan kedua disampaikan oleh Ibu Dra Mijiatun Sri Hartyatni, S.Pd. M.Si selaku narasumber sekaligus pengawas sekolah. Kegiatan pertama dijabarkan materi bagaimana menganalisis Capaian pembelajaran ( CP) dan dilanjutkan membuat alur tujuan pembelajara (ATP). Peserta dikelompokkan per MGMP agar bisa berdiskusi sesuai mata pelajarannya. “Dalam membuat ATP perlu diketahui kompetensi dan konten yang tertera pada CP” pungkas Mijiatun.
Hari kedua materi difokuskan membuat modul ajar dalam rangka pembelajaran berdiferensiasi. Dalam kesempatan tersebut, Bu Tya sapaan akrabnya, mengatakan bahwa pembelajaran harus sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik. Guru perlu terlebih dahulu melakukan pemetaan terhadap kemampuan dan kebutuhan peserta didik melalui asesmen diagnostik. Dalam proses itu, selanjutnya baru dilakukan perencanaan pembelajaran berdiferensiasi sesuai dengan hasil pemetaan.
Kegiatan di hari ketiga khusus untuk guru pengampu projek penguatan profil pelajar pancasila, diskusi dilakukan dalam penentuan tema yang akan dipilih di kelas X dan XI, dilanjutkan pembuatan modul projek, disepakati 3 projek kelas X dengan tema: bhineka tunggal ika, kearifan Lokal, dan Kewirausahaan, serta 2 Projek Kelas XI dengan tema: bangunlah Jiwa dan Raganya, dan Berekayasa dan berteknologi untuk membangun NKRI.
Workshop ditutup oleh ibu kepala sekolah tepat di hari ketiga. Semoga segala usaha seluruh civitas akademika SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo dalam rangka ikut mencerdaskan kehidupan bangsa mendapat ridho dan dilancarkan oleh Alloh SWT. Amin YRA.