Ipda Heri Kasianto SH (kanan) Kasubnit 2 Unit 1 Pidum Satreskrim Polresta Sidoarjo sedang menyampaikan materi bahaya Narkoba saat Fortasi 2025 di Auditorium KH. AR Fachrudin, Selasa (15/07/2025). (Dokpan/smamda.sch.id) Ipda Heri Kasianto SH (kanan) Kasubnit 2 Unit 1 Pidum Satreskrim Polresta Sidoarjo sedang menyampaikan materi bahaya Narkoba saat Fortasi 2025 di Auditorium KH. AR Fachrudin, Selasa (15/07/2025). (Dokpan/smamda.sch.id)

Waspada Narkoba! Fortasi 2025 Smamda Sidoarjo Hadirkan Penyuluhan Bahaya Narkotika

Moh. Ernam | 29 Juli 2025

Detail Berita:

SMAMDA.SCH.ID – Forum Taaruf dan Orientasi Siswa (Fortasi) 2025 di SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo menjadi ajang penting untuk menanamkan nilai-nilai kesadaran sejak dini. Salah satu kegiatan yang menyita perhatian adalah penyuluhan tentang bahaya narkotika, psikotropika, dan obat berbahaya (Narkoba), yang dilaksanakan di Auditorium KH. AR. Fachrudin, Selasa (15/07/2025).
Kegiatan ini menghadirkan Ipda Heri Kasianto SH, Kasubnit 2 Unit 1 Pidum Satreskrim Polresta Sidoarjo, sebagai pemateri. Pria kelahiran Blitar ini menjelaskan secara rinci mengenai tiga jenis narkoba yang wajib dikenali oleh para pelajar. “Narkoba terbagi menjadi narkotika, psikotropika, dan obat berbahaya. Ketiganya dapat merusak sistem saraf, menimbulkan ketergantungan, dan berdampak serius pada kesehatan fisik maupun mental,” tegasnya.
Ipda Heri juga mengungkap bahwa mantan pengguna narkoba tidak pernah benar-benar sembuh total. Treatment dan rehabilitasi hanya memberikan pengetahuan dan skill untuk menghindarkan penyembuhan dari ketergantungan narkoba. Juga ada “penyakit ikutan” seperti hepatitis B/C, HIV/Aids, dan lain-lain. “Kecanduan psikologisnya bisa bertahan seumur hidup. Rehabilitasi hanya membantu mereka mengelola dorongan itu, bukan menghapusnya,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan berbagai risiko berat yang ditimbulkan penyalahgunaan narkoba, mulai dari gangguan organ vital, penularan penyakit seperti HIV/AIDS dan hepatitis, hingga risiko kematian mendadak akibat serangan jantung atau pecahnya pembuluh darah otak. “Ini bukan hanya soal kenakalan remaja, tapi ancaman nyata terhadap hidup dan masa depan,” katanya.
Sementara itu, ketua panitia Fortasi 2025 menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan langkah preventif penting bagi siswa. Menyelamatkan generasi muda untuk masa depan yang baik. “Kami ingin siswa tidak hanya unggul akademis, tetapi juga memiliki ketahanan moral terhadap ancaman zaman seperti narkoba,” ucapnya.
Pihak sekolah berharap, melalui penyuluhan ini para siswa lebih peka terhadap tanda-tanda penyalahgunaan narkoba baik pada diri sendiri maupun lingkungan sekitar. Kegiatan Fortasi pun diharapkan tidak hanya menjadi sarana pengenalan sekolah, tetapi juga pembentukan karakter dan kesadaran sosial.

Editor : Khusnul Isa

Berita Lain Semua Berita

Literasi GTK Semua Literasi

Copyright © 2023 SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo