Tausiyah ustadz misbach di hadapan siswa smamda saat halal bihalal Tausiyah ustadz misbach di hadapan siswa smamda saat halal bihalal

Pesan Mendalam Wakil Kepala Sekolah Bidang ISMUBA Smamda Sidoarjo Pasca Ramadan

Muhammad Mauludy Falaakhy | 09 April 2025

Detail Berita:


SMAMDA.SCH.ID – Wakil Kepala Sekolah Bidang Al-Islam Kemuhammadiyaan dan Bahasa Arab (ISMUBA) SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo, Misbach, memberikan tausiyah iftitah yang penuh makna dalam acara halal bihalal keluarga besar Smamda di auditorium A.R. Fachruddin, Rabu (09/04/2025). Pada kesempatan tersebut, Misbach menyampaikan tiga golongan manusia pasca menjalani tarbiyah (pendidikan) di bulan suci Ramadan.

Golongan pertama, menurut Misbach adalah mereka yang tidak terpengaruh oleh kehadiran maupun kepergian Ramadan. Bahkan, ada di antara mereka yang dengan sengaja tidak berpuasa di bulan suci. "Golongan ini jelas tidak termasuk dalam kategori orang-orang yang bertaqwa," ujar Misbach

Golongan kedua adalah mereka yang sangat bersemangat dalam beribadah selama bulan Ramadan. Semangat dalam menjalankan puasa, bersedekah, tadarus Al-Qur’an, hingga qiyamul lail (shalat malam) begitu membara. Namun, ironisnya, semangat ibadah tersebut luntur seiring berakhirnya Ramadan. Ustadz Misbach dengan tegas menghimbau agar kebiasaan baik yang telah terbentuk selama Ramadan tidak ditinggalkan begitu saja. Beliau menasyrihkan (menjelaskan) makna mendalam dari kisah perempuan pemintal benang, Rithah Al Hamqa, yang kisahnya diabadikan dalam Al-Qur’an Surah An Nahl ayat 92. Kisah Rithah mengajarkan tentang bahaya terjebak dalam hal-hal yang tidak bermanfaat dan mengikuti hawa nafsu yang merusak. "Oleh karena itu, segala hajat dan keinginan hendaknya diniatkan sebagai ibadah kepada Allah SWT," tegas Misbach.

Golongan ketiga, yang menjadi harapan Ustadz Misbach bagi seluruh keluarga besar Smamda Sidoarjo, khususnya para siswa, adalah mereka yang tetap istiqomah (konsisten) dalam menjaga kebiasaan baik yang telah dilakukan selama bulan Ramadan. Golongan inilah yang sesungguhnya mencapai derajat taqwa. 
Anggota pimpinan daerah Muhammadiyah Sidoarjo ini mencontohkan kebiasaan baik para sahabat Nabi, seperti Abu Hurairah yang senantiasa menjaga shalat tahajjud karena fadilahnya yang luar biasa. Ustadz Misbach menekankan betapa pentingnya shalat tahajjud bagi seorang guru, pemimpin, maupun mubaligh. "Ilmu yang disampaikan guru yang tidak pernah tahajud sulit merasuk ke dalam hati siswa. Pemimpin yang tidak pernah tahajjud akan kesulitan meraih kesuksesan dalam kepemimpinannya, dan ceramah seorang mubaligh yang tidak pernah tahajjud akan terasa hambar," urai Misbach. 

Selain tahajud, kebiasaan baik yang ditekankan adalah tadarus Al-Qur’an dan puasa sunnah. Ustadz Misbach menjelaskan bahwa hampir seluruh Nabi dan Rasul ketika menghadapi ujian dari Allah SWT selalu menghadapinya dengan berpuasa. "Nabi Adam AS puasa selama tiga hari (puasa Ayyamul Bidh). Nabi Daud AS sehari berpuasa sehari berbuka. Nabi Yunus AS juga berpuasa saat berada di dalam perut ikan paus," lanjut Misbach. 

Secara khusus, Ustadz Misbach berpesan kepada seluruh siswa Smamda Sidoarjo untuk terus stiqomah menjalankan kebiasaan baik seperti tahajud, puasa sunnah, dan tadarus Al-Qur’an di luar bulan Ramadan. Pesan ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi seluruh warga SMAMDA untuk terus meningkatkan kualitas ibadah dan meraih derajat taqwa yang sesungguhnya pasca bulan Ramadan.

Editor : Moh. Ernam

Berita Lain Semua Berita

Literasi GTK Semua Literasi

Copyright © 2023 SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo