Detail Berita:
SMAMDA.SCH.ID — SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo menggelar kegiatan penyerahan rapor murid kelas X, XI, dan XII pada Sabtu (20/12/2025). Kegiatan yang berlangsung di Auditorium KH. AR Fachrudin tersebut menjadi momentum evaluasi pembelajaran sekaligus penguatan komitmen sekolah dalam membangun pendidikan berbasis karakter dan daya saing nasional.
Kepala Smamda Sidoarjo, M. Zainul Arifin, menegaskan bahwa tonggak capaian Smamda ke depan diarahkan pada terwujudnya “School of Character and National Competitiveness.” Menurutnya, visi tersebut menuntut keterlibatan seluruh unsur sekolah dan orang tua murid secara berkelanjutan.
“Sekolah ini kita dorong menjadi School of Character and National Competitiveness. Namun, upaya tersebut tentu memerlukan proses dan kerja bersama yang konsisten,” ujar Zainul Arifin dalam sambutannya.
Ia menyampaikan bahwa sekolah terus melakukan pembinaan secara berkelanjutan, khususnya dalam penguatan literasi Al-Qur’an, penanaman adab dan sopan santun, pembiasaan disiplin, serta peningkatan kepatuhan murid terhadap tata tertib dan budaya tepat waktu di sekolah.
Menurutnya, berbagai proses pembinaan tersebut tidak boleh dipandang sebagai beban, melainkan sebagai bagian dari ikhtiar pendidikan yang berkesinambungan. Ia menekankan bahwa keberhasilan pendidikan tidak hanya diukur dari capaian akademik, tetapi juga dari kekuatan karakter murid.
“Karakter merupakan motivasi utama kesuksesan belajar. Karena itu, dibutuhkan sinergi antara guru sebagai teladan, tenaga kependidikan sebagai pendukung layanan pendidikan, serta orang tua sebagai pendamping utama anak-anak di rumah,” tegasnya.
Zainul Arifin menjelaskan bahwa keteladanan guru menjadi kunci utama dalam pendidikan karakter. Ia menuturkan bahwa keteladanan tersebut harus tercermin dalam berbagai aspek, mulai dari adab dan akhlak, disiplin, spiritualitas, profesionalisme, kepedulian sosial, etos kerja, hingga keteladanan digital dan etika publik.
“Murid belajar bukan hanya dari apa yang guru katakan, tetapi dari apa yang guru lakukan,” katanya.
Ia juga mengingatkan para murid agar tidak bergantung sepenuhnya pada orang tua dalam meraih kesuksesan. “Kalau ingin sukses, anak-anak harus memotivasi dirinya sendiri. Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sebelum mereka mengubah dirinya sendiri,” ucapnya.
Kepada wali murid, Zainul Arifin mengajak untuk terus terlibat aktif dalam pendidikan anak, terutama melalui komunikasi yang hangat di rumah. “Saya ingin persoalan anak-anak bisa dibicarakan di meja makan. Ajak mereka berdialog dan dengarkan ceritanya, karena mereka masih sangat membutuhkan bimbingan orang tua,” ujarnya.
Ia juga berharap adanya keselarasan aturan antara sekolah dan rumah. “Apa yang dilarang di sekolah hendaknya juga dilarang di rumah, dan apa yang diwajibkan di sekolah dibiasakan di rumah. Jika kita ingin sukses, mari bekerja sama demi masa depan anak-anak,” pungkasnya.
Editor: Khusnul Isa