Detail Berita:
Smamda.Sch.Id.— Suasana malam yang haru dan penuh makna menyelimuti aula Apple Sun, Batu Malang, ketika siswa SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo mengikuti kegiatan Muhasabah dan Renungan Diri pada Sabtu malam, 25 Oktober 2025.
Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 21.00 hingga 23.00 WIB ini menjadi momen berharga bagi para murid untuk menundukkan hati, menghormati diri sendiri, serta menyadari berbagai kesalahan yang pernah dilakukan selama menempuh pendidikan dan kehidupan sehari-hari.
Acara yang di pandu oleh Bunda Riana Wulan Ningrum selaku guru BK. Memberikan kata- kata biasa sebagai motivasi yang kemudian lambat laun menyentuh relung hati murid-murid. " Mari hargai diri kita sendiri, karena dengan begitu kita akan menghargai diri, orangtua, guru- guru, teman- teman serta orang- orang di sekitar kita. Nur Aisyah dan Aura Karuna kelas Xll. 10. menceritakan muhasabah ini tiba- tiba membuat airmata kami berdua jatuh deras dengan sendirinya. "Itu semua karena hati ini tiba- tiba sesak merasa telah banyak berbuat salah kepada diri sendiri, orangtua dan guru" ungkap Aisyah dengan mata sebabnya. Muhasabah merenungkan diri ini memang bertujuan untuk mengakui kesalahan seseorang dari alam bawah sadar manusia. "Jadi dalam suasana hening dan khidmat, para siswa diajak untuk merenungkan perjalanan hidup, mengenali kesalahan yang telah dilakukan kepada diri sendiri maupun orang lain, serta berkomitmen untuk memperbaiki diri," Ungkap Swasti Endang selaku pendamping dan guru BK.
Salah satu bagian paling menyentuh dari acara ini adalah ketika setiap siswa menulis kata-kata afirmasi positif untuk diri sendiri. Beberapa kalimat yang menggema di ruangan malam itu antara lain:
> “Aku berharga dan pantas untuk menjadi lebih baik.”
“Aku memaafkan diriku atas kesalahan masa lalu.”
“Aku akan berusaha menjadi anak yang lebih bertanggung jawab dan berbakti.”
Setelah itu, para siswa menuliskan surat pernyataan permintaan maaf kepada orang tua. Dalam suasana haru, banyak di antara mereka yang meneteskan air mata, menyadari betapa besar perjuangan orang tua yang kadang terabaikan. Surat tersebut berisi ungkapan penyesalan, permintaan maaf, serta janji untuk lebih menghormati dan membanggakan kedua orang tua di masa mendatang.
Menjelang akhir acara, suasana berubah menjadi penuh rasa syukur dan kasih ketika seluruh peserta bersama-sama mengucapkan terima kasih kepada Bapak dan Ibu guru yang telah membimbing mereka dengan penuh kesabaran dan cinta selama ini. Kegiatan kemudian ditutup dengan penuh kehangatan melalui lantunan lagu “Guruku”, yang dinyanyikan bersama-sama dengan penuh perasaan dan rasa hormat.
Kegiatan muhasabah ini tidak hanya meninggalkan kesan mendalam, tetapi juga menumbuhkan semangat baru bagi para siswa untuk terus memperbaiki diri, menghargai diri sendiri, serta berbakti kepada orang tua dan guru. Sebuah malam yang mengajarkan bahwa introspeksi dan penghormatan terhadap diri sendiri adalah awal dari menjadi manusia yang lebih baik.
Editor : Moh. Ernam