Dari Smamda Sidoarjo untuk Dunia: Inspirasi Berdirinya Rumah Hamka PCIM Malaysia

Detail Berita:

SMAMDA.SCH.ID – SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo menjadi pemantik berdirinya Rumah Hamka Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia. Hal itu di sampaikan Ketua PCIM Fauzi Fatkhur saat sambutan acara peresemian Rumah Hamka di Gombak, Batu Caves, Selangor, Malaysia, Ahad (14/09/2025).

“Bapak Ibu sekalian, Pemantik dari pada Rumah Hamka ini adalah Smamda, SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo, lalu direstui oleh PP Muhammadiyah, kemudian diikuti AUM yang lain,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa Rumah Hamka diambil dari nama ulama besar sekaligus tokoh Muhammadiyah, Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau Buya Hamka. Sosok Buya Hamka dikenal sebagai ulama, cendekiawan, dan pejuang yang pemikirannya menembus batas generasi. Nama itu dipilih sebagai inspirasi dakwah dan pengikat persatuan umat.
“Kami bersyukur atas berdirinya Rumah Hamka yang kepemilikannya berhasil dilunasi pada tahun 2024. Rumah ini bukan sekadar bangunan, melainkan simbol penting bagi persatuan dan pusat dakwah di Malaysia,” tegasnya.
Pusat Peradaban
Keberadaan Rumah Hamka diharapkan dapat berkembang menjadi pusat peradaban yang melahirkan generasi berilmu dan berakhlak mulia. “Semoga keberadaannya memberi manfaat besar bagi bangsa dan negara,” ujar Fauzi.

Lebih lanjut, Fauzi menekankan bahwa Rumah Hamka hadir sebagai simbol persatuan berbagai lapisan masyarakat. “Rumah Hamka simbol persatuan dari berbagai lapisan masyarakat dalam ukhuwah Islamiyah, demi kemashlahatan umat. Keberadaan rumah ini bukti nyata kekuatan kolaborasi semua pihak,” katanya.

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Agus Taufiqurrahman, yang turut hadir dalam peresmian, memberikan pesan bahwa Rumah Hamka adalah rumah dakwah bagi semua. Menurutnya, persatuan adalah kunci utama dalam membangun kekuatan umat.

“Semua pihak dipersilakan untuk menjadikan Rumah Hamka sebagai rumah dakwah, rumah persatuan. Karena tidak ada kekuatan tanpa persatuan,” ujar Agus.

Buya Hamka
Agus juga mengutip pesan-pesan Buya Hamka yang relevan bagi kondisi umat saat ini. “Saya ingin mengingatkan nasihat Buya Hamka, ‘jangan membiasakan melihat perbedaan, tapi selalulah membangun persamaan’. Karena dengan persamaan kita bisa membangun persaudaraan,” ungkapnya.

Selain itu, ia menekankan pentingnya keikhlasan sebagai dasar perjuangan. “Keikhlasan tidak bisa dilihat, namun berasal dari hati dan menyentuh hati. Lakukan semua dengan bahasa ikhlas,” tambahnya.

Tahun 2024 tercatat sebagai tahun penting bagi PCIM Malaysia. Selain berhasil melunasi pembelian Rumah Hamka, PCIM Malaysia juga resmi terdaftar secara legal di Negeri Jiran. Hal ini memperkuat kiprah Muhammadiyah dalam kancah internasional.
Peresmian Rumah Hamka Malaysia diharapkan menjadi momentum untuk penguatan dakwah, pendidikan, serta gerakan pencerahan Muhammadiyah, sehingga gaungnya tidak hanya di Indonesia, tetapi juga hingga mancanegara.

Editor    : Moh. Ernam