Penampilan Smamda Voice di ajang Me-confest 2025 Dikdasmen dan PNF PWM Jatim di Umsida kampus 1, Sabtu (29/11/2025). (Dok. Juliarto/smamda.sch.id) Penampilan Smamda Voice di ajang Me-confest 2025 Dikdasmen dan PNF PWM Jatim di Umsida kampus 1, Sabtu (29/11/2025). (Dok. Juliarto/smamda.sch.id)

Buktikan Nama Besar, Smamda Voice Raih Juara 1 Lomba Paduan Suara ME-Confest 2025

Moh. Ernam | 05 Desember 2025

Detail Berita:


SMAMDA. SCH. ID — Smamda Voice, tim paduan suara SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo, meraih juara 1 pada Lomba Paduan Suara Muhammadiyah Education Conference and Festival (ME-Confest) 2025. Ajang yang diselenggarakan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah dan Pendidikan Nonformal (Dikdasmen PNF) ini berlangsung pada 29 November 2025 di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) Kampus 1.

Lomba diikuti peserta dari jenjang SD, SMP, dan SMA sederajat. Seluruh tim membawakan lagu wajib Sang Surya ciptaan Djarnawi Hadikusumo dengan aransemen Juliarto Joedi Wahjono. Untuk lagu pilihan, Smamda Voice menampilkan Kerrabhan Sape, lagu daerah Madura yang juga diaransemen oleh pelatih mereka, Juliarto Joedi Wahjono.

Juliarto mengatakan kemenangan ini tidak datang secara instan. “Kami latihan disiplin sesuai jadwal. Anak-anak menjaga komitmen dan tetap serius karena mereka menganggap semua peserta lain di ME-Confest sangat hebat,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa pemilihan Kerrabhan Sape memberi nilai tambah. “Lagu daerah Madura ini pernah kami bawakan di Bali International Choir Festival dan Singapore Choral Festival. Jadi secara teknis dan interpretasi mereka sudah siap,” katanya.

Selain teknik vokal, pola hidup para anggota juga dijaga ketat. “Saya minta mereka tidak terlalu banyak makan gorengan, tidak minum es, tidak tidur terlalu malam, dan rutin minum kencur. Itu sederhana, tapi sangat berpengaruh pada kualitas suara,” tutur Juliarto.

Meski akhirnya meraih hasil terbaik, persiapan menuju lomba penuh tantangan. Salah satu hambatan terbesar adalah pergantian personel yang terjadi berulang kali. “Sebelum pendaftaran saja kami sudah beberapa kali mengganti penyanyi karena harus mendapatkan persetujuan orang tua,” ujar Juliarto.

Kondisi latihan pun tidak selalu ideal. “Sering sekali tidak komplit. Ada yang sakit bergantian, ada keperluan syar’i, atau kegiatan sekolah. Bahkan di H-9 kami sampai empat atau lima kali mencari pengganti anggota karena ada yang mendadak tidak diperbolehkan ikut lomba,” jelasnya.

Pengganti harus dicari secara cepat dan tepat. “Jenis suaranya harus sesuai dan mereka harus bisa mengejar vokal dan koreo. Di sisi lain, nama peserta sudah didaftarkan sebulan sebelumnya, jadi kami harus segera menghubungi panitia untuk setiap perubahan,” tambahnya.

Dewan juri pada lomba ini terdiri atas Drs. Juliarto Joedi Wahjono (Surabaya), Andika Tri Pamungkas, S.Pd (Bojonegoro), dan Adhifaricho Putra Hardana, Dipl.Mus., Dipl.Mus.Päd. (Surabaya). Smamda Voice akhirnya keluar sebagai juara berkat kekompakan, kedisiplinan, dan kesiapan teknis yang matang.


Editor : Khusnul Isa

Berita Lain Semua Berita

Literasi GTK Semua Literasi

Copyright © 2023 SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo