Pekara dan Asa Bahasa dalam Kurikulum Merdeka

Risha Iffatur Rahmah, M.Pd. | 25 Juli 2022

Detail literasi:

"Setiap pergantian mentri pasti berganti pula kebijakannya", perkataan itu seakan tidak dapat dihidari dari sebuah kenyataan terlebih menyenggol permasalahan pendidikan. Segala perubahan kebijakannya akan mempengaruhi gaya mengajar dan belajar masyarakat sekolah. Semua menjadi dilema dan dipaksa beradaptasi untuk mengikutinya. Tak jarang mereka juga masih bingung untuk melaksanakannya.

Ironi ini, terus berjalan sampai menjadi sebuah pertanyaan tentang mutu pendidikan dan syarat bermuatan politis. Semoga praduga itu, hanya sebatas angin yang menerpa. Lantas tanggapan apa yang harus dilakukan atas fenomena itu? Ya, kita setidaknya meyakini adanya perubahan yaitu perbaikan kualitas pendidikan. Meskipun memerlukan adaptasi dari tahun ke tahun serta pengorbanan siswa menjadi bahan pelaksana proyek. Masyarakat tetap harus berupaya sebaik mungkin menjalankan program ini. Hal ini berhubungan dengan masa depan bangsa dan negara. Jadi, jangan dilema untuk terus belajar dan berkarya.

Pelaksanaan proses pembelajaran bahasa Indonesia dengan judul "Cerdas dan Cergas" itu menjadi bahan refleksi tentang cara menguasai ilmu dengan seni bukan sekedar tuntuan untuk menyelesaikan misi. Kita dapat mengungkapkannya dengan  kata 'Seni' yang memproyeksikan pada unsur kesenangan diri terhadap sesuatu sampai berakhir pada sebuah keindahan dari kerelatifan yang memandang.. Secara tidak langsung dengan seni yang seperti itu mereka telah berupaya nyata untuk belajar keterampilan berbahasa. Atas dasar itulah, dibalik sebuah judul buku ada harapan untuk dapat merngelolah kecerdasan berpikirnya untuk menjadi generasi yang kritis, mandiri, kreatif, gotong royong, bineka, dan berakhlak mulia. Sehingga bermanfaat bagi masyarakat luas.

Berita Lain Semua Berita

Literasi GTK Semua Literasi

Copyright © 2023 SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo