Taddabur Alam Mengajak Siswa Berpikir dan Bernalar Kritis, Tangguh Menghadapi Tantangan

Detail Berita:

SMAMDA.SCH.ID — Salah satu kegiatan dalam Synergy Building SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo adalah taddabur alam. Kegiatan yang dilakukan di alam terbuka ini berlangsung di hari kedua untuk peserta sesi 1, Sabtu (14/9/2024) dan hari ketiga untuk sesi 2, Ahad (15/9/2024).
Kegiatan tadabbur alam ini diikuti oleh semua peserta Synergi Building. Sambil menjelajahi alam beserta juga diminta memecahkan beberapa sandi. “Ada tiga sandi yang digunakan. Ada sandi rumput, sandi kotak, dan sandi bahasa panda,” ujar Suwidiyanti.
Perempuan yang menjabat sebagai ketua panitia ini menerangkan bahwa sandi rumput mengajak anak-anak untuk lebih jeli melihat detail dan pola yang tampak sederhana. Hal ini mengajarkan anak-anak agar lebih teliti dan sabar. Sedangkan sandi kotak mengajak anak-anak melihat keteraturan dan logika yang mengajarkan anak-anak untuk berpikir secara sistematis dan terencana. “Sandi bahasa panda mengajak anak-anak untuk mampu beradaptasi dan berkomunikasi secara fleksibel,” terang Suwidiyanti. 
Master of Training (MOT), Mohammad Ernam menjelaskan bahwa peserta akan melalui 7 pos. Semua kelompok berkumpul di pos 0 untuk memperoleh pengarahan dari instruktur mengenai teknis pelaksanaan kegiatan  taddabur alam. “Siswa dibagi dalam 2 kelompok besar. Kelompok yang masuk di pos ganjil dan pos genap. Tantangannya sama,” jelas Ernam.
Saat di pos 1 dan 4 siswa akan diberikan pertanyaan terkait visi dan misi sekolah. Masalah yang diberikan berupa kata sandi kotak. Kemudian di pos 2 dan 5 siswa diberi pertanyaan terkait  cita-cita dalam bentuk sandi rumput. Selanjutnya di pos 3 dan 6 siswa diberi pertanyaan terkait motivasi untuk diri sendiri menggunakan bahasa panda. “Terakhir di pos 7, siswa melaporkan bahwa mereka sudah selesai mengerjakan tugas di pos yang sudah ditentukan,” tambah Ernam.

Sangat Seru dan Menantang 
Tsabita Rahma Maulida, kelas XII-1 dari kelompok Din Syamsudin menyampaikan bahwa semua pos memiliki pertanyaan yang membutuhkan kemampuan nalar yang baik. Juga harus cepat mencari kunci jawaban karena soalnya tidak bisa langsung dibaca melainkan harus diterjemahkan dulu. “Harus otak-atik dulu karena tidak ada petunjuknya. Kami sempat agak lama di pos 1, membaca sandi kotak,” ujarnya Tsabita.
Pengalaman Farah dari kelas XII-4 juga sama. Ia merasa taddabur alamnya seru banget. “Tugas-tugasnya pakai nalar banget. Kita juga harus bagi tugas agar bisa segera menjawab dan lanjut ke pos berikutnya,” ungkap Farah.
Peserta mengikuti tadabbur alam dengan antusias dan penuh kebersamaan. Semoga bermanfaat dalam kehidupan untuk menghadapi tantangan masa depan.

Editor    : Moh. Ernam