Detail Berita:
SMAMDA.SCH.ID – Pengguna fitur Pelatihan Mandiri di Platform Merdeka Mengajar (PMM) terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Pada acara Edutech Solutions Summit yang berlangsung di Bali, Jumat (6/9/2024), Nurhasan Hamka dari Pusat Asesmen Pendidikan (Pusmendik) mengungkapkan bahwa pengguna platform ini telah mencapai lebih dari 361.000 pengguna setiap bulannya.
"Pencapaian ini merupakan tonggak penting dalam mendukung guru-guru di seluruh Indonesia untuk belajar secara mandiri dan meningkatkan kompetensi mereka," ujar Nurhasan Hamka. Hal Ia sampaikan saat mempresentasikan materi bertajuk, “Kebijakan Pemanfaatan Platform Teknologi Sebagai Ekosistem Belajar bagi Guru dalam Belajar dan Berbagi Praktik Pembelajaran" di Hall Renaissance Bali Nusa Dua.
Nurhasan Hamka juga menyoroti bahwa Indonesia lebih dari 17.000 pulau. Menghadapi tantangan geografis dan logistik yang unik dalam menyediakan pendidikan yang konsisten di seluruh wilayah. Banyak daerah yang sulit dijangkau, sehingga guru-guru di kawasan tersebut sering kali memiliki akses terbatas ke sumber daya pendidikan.
"Kendala geografis dan logistik memperparah kesenjangan informasi di antara para guru. Data menunjukkan bahwa hanya sekitar 20% guru yang memiliki akses langsung ke pelatihan, yang mengakibatkan terbatasnya pengetahuan dan keterampilan yang dapat mereka terapkan di kelas," jelas Nurhasan Hamka.
Hal ini menyebabkan terjadinya distorsi pengetahuan yang mengalir hingga ke tingkat yang lebih rendah di sekolah. Ketidakseimbangan ini menghambat upaya untuk menyediakan pendidikan berkualitas secara merata di seluruh negeri.
Dua Strategi Inti untuk Meningkatkan Akses
Untuk mengatasi tantangan tersebut, Nurhasan Hamka menyampaikan dua strategi inti yang diharapkan dapat memberikan akses lebih baik bagi para guru dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Pertama, menciptakan Platform Pembelajaran Guru yang Inklusif. PMM telah dirancang sebagai platform pembelajaran yang inklusif dan dapat diakses oleh guru di seluruh Indonesia, termasuk mereka yang berada di daerah terpencil.
Platform ini memberikan kesempatan bagi guru untuk meningkatkan kompetensi mereka secara mandiri melalui pelatihan-pelatihan yang tersedia secara daring. "Menggunakan Pelatihan Mandiri di PMM, guru-guru di seluruh Indonesia dapat mengakses materi pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan mereka, kapan saja dan di mana saja," ungkapnya.
Kedua, membangun ekosistem Lokal melalui Komunitas Belajar di Sekolah. Selain platform digital, Nurhasan Hamka juga menekankan pentingnya membangun ekosistem lokal di sekolah-sekolah melalui pembentukan Komunitas Belajar. Komunitas ini dirancang untuk mendorong kolaborasi antar guru dalam berbagi praktik pembelajaran dan pengetahuan.
"Komunitas Belajar ini menjadi wadah bagi para guru untuk saling mendukung dan berbagi pengalaman praktik terbaik. Mereka dapat bersama-sama meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah masing-masing," tambahnya.
Dampak Positif Platform Merdeka Mengajar
Adanya PMM diharapkan dapat semakin mempersempit kesenjangan dalam akses pendidikan di Indonesia. Pelatihan Mandiri yang kini telah diikuti oleh lebih dari 361.000 guru setiap bulan memberikan harapan baru bagi pendidikan Indonesia, terutama di wilayah-wilayah yang selama ini sulit terjangkau.
"Peningkatan jumlah pengguna ini menunjukkan betapa besar minat dan kebutuhan guru akan pelatihan yang dapat diakses dengan mudah. Kita dapat mendukung lebih banyak guru untuk terus belajar dan mengembangkan kompetensinya dengan terus memperluas jangkauan platform ini," pungkas Nurhasan Hamka.
Editor : Moh. Ernam