Fingerprint Sudah Aktif Kembali, Kehadiran Siswa Kesekolah Bisa Terpantau Orangtua Lewat SIS

Detail Berita:

SMAMDA - Pasca pembelajaran daring saat pandemi, Pemerintah mewajibkan sekolah tatap muka atau pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas paling lambat semester genap tahun ajaran (TA) 2021/2022. Ketetapan diatur dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). siswa perlu beradaptasi kembali tentang kedisplinan kehadiran ke sekolah, kurang dari 2 pekan proses pembelajaran ini masih banyak laporan dari guru bahwa siswa datang terlambat, bahkan tidak masuk. Setelah dikonfirmasi oleh walikelas kepada orangtua ternyata siswa tersebut dari rumah pamit sekolah, namun kenyataannya tidak sampai sekolah.

Mulai tanggal 17/01/22 mendatang fingerprint kehadiran siswa untuk rekap kehadiran disistem informasi siswa (http://sis.smamda.sch.id/) akan kembali diaktifkan, siswa yang hadir ke sekolah wajib presensi menggunakan fingerprint saat datang dan pulang sekolah. Burhan Rahmat Auladi selaku kepala pusat data & SIM SMAMDA menjelaskan pada pekan pertama awal semester genap ini timnya bergerak untuk merekam finger seluruh siswa kelas X dan kelas XI, fingerprint akan kami aktifkan kembali pada tanggal 17 sesuai instruksi dari wakil kepala sekolah bidang kesiswaan pak Ernam, sistem kami setting jam masuk pukul 07.00 wib siswa harus datang dan melakukan presensi fingerprint tepat waktu. kami beri toleransi keterlambatan 5 menit, lebih dari pukul 07.05 siswa dinyatakan terlambat oleh sistem.

Rekap kehadiran ini bisa diakses oleh orangtua dan siswa lewat SIS Smamda, login menggunakan nomer induk siswa dan password pada alamat sis.smamda.sch.id, selanjutnya pilih menu ketertiban, kemudian masuk pada menu kehadiran, pada kolom pilih periode isikan bulan dan tahun lalu tekan button lihat laporan. selain itu fingerprint nantinya akan dibuat otomatis mengirim pesan pada nomer Whatsapp orangtua sebagai laporan kehadiran siswa, namun untuk yang Whatsapp masih dalam proses,ungkapnya.