Detail Berita:
Sedang asyik menikmati lagu Bahasa Kalbu, peserta sarasehan kaget. Lagu Raisa yang dibawakan Salsabila dikejutkan oleh munculnya drone (pesawat tanpa awak) dengan kecepatan tinggi melintas di depan panggung utama, berbelok dekat dinding sebelah timur, meluncur lurus ke utara, belok ke barat, lalu ke selatan. Dalam sekejap ruang AR Fachrudin sudah dilintasi drone. Lagu masih terus mengalun, drone makin lincah bermanuver, memutari panggung, mengelilingi penyanyi, mengitari lampu gantung. Itulah atraksi Drone Rescue karya siswa SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo (Smamda) dalam sarasehan Milad ke-46 SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo --Menuju Smamda Gemilang--, Sabtu (05-03-2022). "Drone ini meraih Merit Award di ajang Apicta kategori senior", terang Muhammad Bimo Anggoro Bramantya.
Drone ini diilhami dari sulitnya mencari korban bencana alam karena medan yang tak memungkinkan dan tidak bisa diakses dengan jalan kaki apalagi menggunakan kendaraan. Melihat kondisi itu, Azriel Arizandy (kelas XI MIPA 1), Ahmad Zadit Taqwa (kelas XI MIPA 5), Hindun Afra Zahidah (kelas XI MIPA 7), Muhammad Bimo Anggoro Bramantya (kelas XI MIPA 6), dan Muammar Bahalwan (kelas XI MIPA 8) berfikir untuk menciptakan drone.
"Drone ini biasanya dilengkapi handy talky (HT) agar bisa berkomunikasi dengan korban dan memandu jalan", lanjut siswa kelas XI MIPA 6.
Kamera yang dipasang pada drone mengirim gambar kepada operator tentang kondisi medan, jalan yang bisa dilalui, kondisi korban, bantuan macam apa yang bisa dilakukan, dan informasi lainnya. "Kalau korban selamat bisa berkomunikasi menggunakan HT yang diikat pada drone sehingga bisa dituntun menuju lokasi aman", lanjutnya
Bisa berbagai manuver
Drone ciptaan siswa Smamda bisa melakukan berbagai manuver. Mulai naik-turun, terbang lurus, berputar, berguling (seperti pesawat tempur). "Bisa juga melewati lorong sempit, gelap, lewat tangga darurat, dan masuk ruangan lewat celah kecil", terang Ammar Bahalwan.
Drone Rescue ini juga bisa digunakan mengejar orang. Misalnya mengejar pencuri. Memiliki kecepatan maksimal 60 km/jam, berarti kecepatannya bisa melebihi orang lari. Dijalankan dengan pengendali jarak jauh --remote control drone fpv-- drone ini bisa dikontrol dari jarak 1.5 km tanpa gangguan sinyal. Gangguan sinyal bisa berupa kabel listrik, sinyal HP yang menyebabkan sinyal terganggu. Apabila ada hal tersebut bisa lebih pendek jaraknya.
"Juga dilengkapi fpv goggles, alat yang dipasang di mata tersambung ke kamera untuk melihat objek sekitar area drone saat terbang", terang Ammar.
LazisMu langsung pesan
Melihat manuver Drone Rescue buatan siswa Smamda serta manfaat yang luar biasa, Ketua LazisMu PWM Jatim langsung pesan. Saat Bimo dan Zadit Taqwa sedang diwawancarai oleh Dian Rahmawati, Ketua LazisMu langsung maju ke panggung dan menyampaikan, "LazisMu Jatim pesan satu", tegasnya.
Dian yang masih belum percaya masih menegaskan pernyataan dokter hewan tersebut. "Saya pesan satu untuk LazisMu Jawa Timur agar bisa membantu untuk pencarian korban bencana", tegasnya.
Penghargaan luar biasa LazisMu Jatim untuk karya siswa Smamda.