WAKTU DAN ENTITAS KEHIDUPAN (Pengingat bagi diriku )

Wigatiningsih, M.Pd | 30 Januari 2023

Detail literasi:

Waktu adalah bagian penting dalam hidup dan kehidupan kita dalam berproses. Waktu itu sendiri  menurut KBBI adalah seluruh rangkaian saat ketika berproses. Demikian pentingnya waktu sampai-sampai agama kita mengatur sedemikian rupa.

Kata entitas menurut KBBI adalah satuan yang berwujud  atau wujud. Entitas berarti menyatakan suatu hal, bisa makhluk hidup, benda,  atau tempat.

Waktu adalah entitas alam yang terhubung dengan setiap atau sesuatu yang hidup, tanpa kecuali. Maka waktu menjadi urusan siapapun yang hidup di muka bumi ini. Semuanya bertaruh dengan waktu. Yang muda tidak punya alasan untuk menunggu hingga berumur untuk peduli pada soal waktu. Apalagi yang tua, tidak lagi punya alasan untuk menyia-nyiakan keberadaan sang waktu. Semuanya akan rugi kecuali yang benar-benar mengenalinya dan memanfaatkannya untuk kemanfaatan bagi dirinya, orang lain dan lingkungannya.

Untuk menjadi orang yang tepat waktu dan disiplin melaksanakan kegiatan sesuai jadwal memang tidak mudah. Tapi setidaknya berusaha setiap kegiatan itu terdapat skala prioritas, sehingga waktu yang utama melaksanakan kegiatan itu terpenuhi.

Menurut Mansyur, sedemikian pentingnya waktu, sehingga Allah SWT, Dzat Pengatur dan Penguasa waktu, bersumpah atas waktu. Dia  zat yang Maha Menghitung bersumpah atas nama waktu fajar, (al Fajri), demi masa (al Ashri), demi waktu dhuha (ad-dzuha). Itu merupakan rangkaian waktu kehidupan setiap manusia sebagai sebuah hukum alam dari Sang Pencipta. Bahwa ada waktu fajar sebagai tanda seorang manusia baru terlahir, memulai pertumbuhan awal dalam periode pengasuhan, dan waktu-waktu yang lain yang disebutkan di atas. Itu semua diciptakan bukan tanpa maksud.

Demikianlah Allah mengingatkan manusia untuk  berhati-hati dalam urusan  waktu ini. Allah sebagai Pemilik dan Penguasa waktu bahkan memastikan setiap orang akan mengalami kerugian kecuali mereka yang benar-benar beriman dan beramal salih dan saling mengingatkan untuk kebenaran dan kesabaran. Bahkan Surah Al-’Asr yang berbicara khusus soal waktu hanya terdiri dari 3 ayat. Surah terpendek dalam Al-Quran. Ini sekaligus sebagai isyarat sulit dipahami  tentang perlunya sangkil dan mangkus dalam pemanfaatan waktu. 

Cerminan hidup

Seseorang dengan gaya hidupnya pun sebenarnya harus sesuai dengan karakter yang dimiliki. Gaya hidup itu harus mencerminkan keseharian. Misalnya orang dengan menggunakan pelengkap pakaian sebagai kebutuhan yang menempel dalam tubuhnya. Katakanlah  itu jam tangan. Maka menggunakan jam tangan itu tidak hanya pelengkap berpakaian, namun jam tangan itu harus mencerminkan kedisiplinan diri seseorang tersebut. Tidak jarang kita jumpai orang yang berpenampilan keren dengan menggunakan jam tangan bermerk yang harganya mahal, tetapi selalu datang terlambat pada sebuah pertemuan penting.

 

Waktu, bagi generasi muda kita

Melihat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi  yang sedang terjadi tentu menjadi pemikiran tersendiri bagi kita para orang tua. Selain dampak positif pasti menghadirkan dampak negatif. Tentu kita senang dengan dampak positif IPTEK karena kita juga ikut merasakan banyak kesenangan dan kemudahan. Namun tentu merasakan dampak negatifnya. Anak-anak kita yang tidak menyadari dengan dampak negatif dari kemajuan IPTEK itu mungkin saat ini belum merasakan akibatnya. Sebut saja itu gawai. Gawai selain berguna untuk memudahkan komunikasi dan akses informasi juga bisa menghabiskan waktu bagi pengguna ketika menggunakan aplikasi lain, sebut saja games. Jika mereka menggunakan games dan sedang merasa asyik, tentu mereka akan lupa akan waktu yang digunakan dan berlama-lama main games itu.

Hal di atas tentu bertentangan dengan perintah agama bahwa sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Sementara waktu yang mereka gunakan untuk bermain games itu hanya untuk dirinya sendiri dan membutuhkan waktu yang lama.

Kemajuan teknologi yang seperti itulah yang harus kita cari solusinya. Anak-anak kita itu aset negeri, yang harus pandai membagi waktu untuk memberi manfaat bagi yang lain.

Di situlah dibutuhkan keseimbangan antara waktu dan entitas kehidupan kita. Waktu yang sudah dihitung bisa digunakan sebaik-baiknya untuk mewujudkan kehidupan kita yang lebih baik dan berkualitas.

Yang perlu menjadi renungan kita adalah, generasi muda kita itu apakah sudah sangat pandai memanfaatkan waktu yang ada dalam mengelola hidupnya atau justru mengkhawatirkan kita generasi yang terdahulu.  Ini adalah pekerjaan yang tidak mudah dan dirasa perlu untuk kita senantiasa berproses bersama menjadi teladan dan contoh yang baik dalam mengelola waktu yang ada.

Berita Lain Semua Berita

Literasi GTK Semua Literasi

Copyright © 2023 SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo