Siswa Smamda Sidoarjo belajar proses pembuatan batik di sentra batik Sidoarjo (Muhammad Iqbal Amirulla/smamda.sch.id) Siswa Smamda Sidoarjo belajar proses pembuatan batik di sentra batik Sidoarjo (Muhammad Iqbal Amirulla/smamda.sch.id)

Selamat Hari Batik, Simbol Perjuangan Bangsa Indonesia

Moh. Ernam | 02 Oktober 2024

Detail Berita:


SMAMDA.SCH.ID - Saat memasuki Sentra Batik Melati di Pakandangan Tengah, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, aroma malan langsung semerbak. Menusuk hidung, mengguncang pusat penciuman. Ini sentra batik terbesar dan terkenal di Sumenep.

Motif khas, ayam bekisar. Hewan kebanggaan Sumenep bertengger di dada dan di punggung. Gagah. 

Warnanya norak. Selalu ada toletan warna merah. Di warna apapun, merah selalu muncul. Bahkan di warna merah juga ada toletan warna merah. Seakan jadi penegas, inilah darah kami, darah para pejuang.

Tak lupa motif bunga. Bunga kenanga, mawar, melati. Setiap sarimbit (kain pasangan suami istri) selalu memasangkan, laki-laki motif bekisar, perempuan motif bunga. Gagah dan anggun.

Aku hanya tersenyum melihat harga yang tertera. Harganya terlalu anggun. Bahkan untuk kain batik yang biasa dipakai Bapak Bupati, terlalu anggun sekali. Harga terendah yang aku lihat empat juta rupiah. Ah ini pasti bercanda. Tak sanggup aku melihatnya.

*

Pagi ini murid-muridku mengenakan batik. Berbagai motif berbagai corak. Entah batik asli, batik cap, atau printing.

Mereka sedang merayakan Hari Batik. Sudah 25 tahun Indonesia merayakan hari Batik. Sejak PBB mengakui batik sebagai warisan budaya tak benda dunia. Tepatnya 2 Oktober 2009.

Sebenarnya walaupun tidak diakui oleh PBB, kita harus bangga dengan batik. Pertama karena batik adalah warisan nenek moyang bangsa Indonesia yang adiluhung. Penuh filosofi hidup dan kehidupan. Karya lukis di atas kain ini menggambarkan kisah panjang perjuangan Indonesia.

Kedua karena batik adalah karya seni yang indah luar biasa. Mulai dari pemilihan kain, melukis motif, mencanting (menutupi motif dengan malan), lalu melurut (menghilangkan malan dengan cara merebus kain), baru dijemur. Proses ini bisa berjalan berkali-kali untuk menghasilkan warna dan motif yang unik dan menarik. Karya kreatif, mendobrak setiap zaman dengan suguhan mencengangkan.

Ketiga karena kita perlu memupuk jiwa patriotisme. Batik sudah menjadi simbol perjuangan Indonesia. Bahkan juga jadi simbol kesamaan hak yang dikobarkan oleh Nelson Mandela. Rasa memiliki dan mencintai batik adalah rasa mencintai Indonesia.

Batik sudah mengalami perjalanan panjang. Sejak zaman raja-raja, sultan, hingga dinasti. Bermetamorfosis dengan segala keadaan. Dipakai oleh rakyat jelata hingga para raja. Digunakan si papa hingga sultan kaya raya. Tak lekang karena panas atau lapuk karena hujan.

Batik adalah kita, identitas kita, perjuangan kita, dan optimisme kita. Selamat Hari Batik. Selamat bangga Indonesia.

Sambil terguncang-guncang di jalan Daendels, aku melukis harap. Indonesia jaya, negeriku sejahtera.

editor : Mauludy

Berita Lain Semua Berita

Literasi GTK Semua Literasi

Copyright © 2023 SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo