Detail Berita:
SMAMDA.SCH.ID – Uji Laboratorium Air Minum ‘Hawari’ SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo dilakukan demi memenuhi standar Kesehatan. Pernyataan itu disampaikan oleh M Zainul Arifin, kepala Smamda Sidoarjo di sela-sela kegiatan Workshop Auditor Internal ISO 21001:2018 di Ruang Briefing, Sabtu (28/9/2024).
Zainul menjelaskan bahwa fasilitas air siap minum "Hawari" di Smamda Sidoarjo telah melalui serangkaian uji laboratorium. Hal itu menunjukkan bahwa kualitas air tersebut memenuhi batas syarat yang diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 02 Tahun 2023.
"Pengujian ini dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan. Hasilnya dinyatakan sesuai standar," imbuhnya.
Menurut pria asli Sidoarjo itu mengungkapkan bahwa pengujian dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Laboratorium Kesehatan Kota Mojokerto, Jawa Timur mulai dari tanggal 10 September hingga 30 September. Menurut Key Peformance Indicator (KPI) UPTD Laboratorium, pengujian selesai paling lama dua puluh hari. “Ternyata hasil pengujian selesai lebih cepat. Tertanggal 24 September 2024 surat laporan hasil pengujian telah keluar,” jelas Zainul.
Berdasarkan hasil uji fisik, lanjutnya, air minum Hawari dinyatakan tidak berbau dan memenuhi standar baku mutu air minum. Selain itu, dari segi warna, air tersebut memiliki nilai True Color Unit (TCU) sebesar 4,8 TCU. “Ini jauh di bawah batas maksimal yang diizinkan yaitu 10 TCU. TCU sendiri merupakan satuan untuk mengukur warna air secara kuantitatif,” lanjut Zainul.
Tingkat Kekeruhan
Selain warna, tingkat kekeruhan air juga diukur dengan satuan Nephelometric Turbidity Unit (NTU). Standar baku mutu air minum yang baik harus memiliki tingkat kekeruhan di bawah 3 NTU. “Hasil pengujian menunjukkan bahwa air Hawari hanya memiliki kekeruhan sebesar 0,94 NTU. Berarti sangat jernih dan layak dikonsumsi,” tegas Zainul.
Pengujian juga dilakukan terhadap komposisi bahan terlarut dalam air. Salah satu parameter yang diukur adalah kandungan Flouride, yang menurut standar kesehatan seharusnya tidak melebihi 1,5 mg/l. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kandungan flouride dalam air Hawari hanya sebesar 0,22 mg/l, yang berarti aman untuk dikonsumsi. Kandungan besi dalam air juga berada di bawah ambang batas, yaitu 0,1 mg/l dari standar baku mutu 0,2 mg/l.
"Keseluruhan hasil pengujian menunjukkan bahwa air minum dari fasilitas Hawari memenuhi batas syarat yang diperbolehkan. Baik dari segi fisik maupun kandungan kimia," tuturnya.
Ia menambahkan, hal tersebut tertuang dalam surat hasil pengujian nomor 0412/2836/LHU/IX/2024 dengan nomor sampel 2836/KM.AM/IX/2024, yang ditandatangani oleh Vindy Rizzal Rozallina, SST dan Tamyis STr Kes, selaku petugas yang bertanggung jawab.
“Kami berharap dengan hasil ini, warga Smamda dapat tetap menggunakan fasilitas air siap minum tersebut dengan rasa aman dan nyaman. Ini karena telah terbukti memenuhi standar kesehatan lingkungan yang berlaku,” pungkas Zainul.
Hasil pengujian air minum Hawari Smamda Sidoarjo
Editor : Moh. Ernam