Prof Dr Dzoul Milal (kiri) saat menjadi narasumber Kajian Ramadan guru dan karyawan Smamda Sidoarjo di auditorium Nyai Walidah, Kamis (13/03/2025).( Wigatiningsih/smamda.sch.id) Prof Dr Dzoul Milal (kiri) saat menjadi narasumber Kajian Ramadan guru dan karyawan Smamda Sidoarjo di auditorium Nyai Walidah, Kamis (13/03/2025).( Wigatiningsih/smamda.sch.id)

Pengajian Ramadan Guru dan Karyawan Smamda: Perkuat Komitmen Bermuhammadiyah

Wigatiningsih | 17 Maret 2025

Detail Berita:

SMAMDA.SCH.ID- Di sela-sela rangkaian kegiatan Baitul Arqom murid SMA Muhammadiah 2 (Smamda) Sidoarjo, sekolah juga mengadakan agenda tahunan untuk guru dan karyawan. Agenda tersebut dinamakan Kajian Ramadan Guru Karyawan SMAMDA. Acara ini dihelat di hari ke-13 bulan Ramadan tepatnya pada 13 Maret 2025. Bertempat di Auditorium Nyai Walidah, pengajian ini diikuti 119 guru dan karyawan. 
Hadir sebagai narasumber ke-3 adalah Prof Dr Dzoul Milal MPd. Prof Milal, begitu beliau dipanggil, menyampaikan materi tentang penguatan Kemuhammadiyahan kepada guru dan karyawan yang mengabdi di AUM Pendidikan. 
Dosen UINSA Surabaya itu menjelaskan pentingnya membangun komitmen kepada Muhammadiyah.  Bermuhammadiyah yang paling penting adalah mengubah sikap. Dari tidak tahu Muhammadiyah menjadi tahu, yang tidak suka menjadi suka. “Seseorang yang perilakunya beda dengan tradisi Muhammadiyah menjadi melakukan sesuai dengan cara berpikir Muhammadiyah,” ujar Prof Milal. 
Setelah Kajian Ramadan ini diharapkan ada perubahan pikiran menjadi lebih suka Muhammadiyah dan aktif bermuhammadiyah. Maka Prof Milal memastikan guru dan karyawan Smamda juga aktif bermuhammadiyah. ”Guru dan karyawan tidak hanya aktif di Muhammadiyah karena bekerja di sekolah Muhammadiyah, tapi juga harus  aktif bermuhammadiyah, karena keduanya berbeda,” tegasnya.
Guru dan karyawan juga diminta membaca dan memahami Risalah Islam Berkemajuan (RIB), MKCHM, PHIWM. Harapannya setelah tahu, memahami, kemudian bisa menerapkan ajaran tersebut. 

Dua Dasar Bermuhammadiyah
Prof Milal mengutip kalimat Ali bin abi Thalib sebagai dasar pertama berorganisasi, bahwa kebaikan itu jika tidak diorganisir dengan baik akan kalah dengan yang kejelekan tapi diorganisasikan dengan baik. ”Islam itu agama mayoritas di Indonesia. Namun terkadang kehidupan beragama tidak diterapkan dengan baik. Maka kualitas itu sangat diperlukan. Oleh karena itu kita harus beroganiasi,” jelasnya pula.
Sebagai bagian Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), mau tidak mau harus mendukung apa saja yang ada di lembaga ini. Supaya sekolah ini tetap mendapat kepercayaan dari Masyarakat, semua harus bekerja dengan baik. 
Dasar yang ke dua adalah mahfudzat. “Jika sesuatu tidak sempurna tanpanya, maka hal itu wajib hukumnya”. Seandainya pencapaian tujuan tidak maksimal, maka harus ada yang mengatur yakni melalui organisasi. “Maka setelah memahami dua dasar bermuhammadiyah ini, semoga kita sadar dan mau bermuhammadiyah,” harap Prof Milal. 
Di akhir materi peserta diberi tugas secara berkelompok menyelesaikan hal-hal yang sebaiknya ada dan perlu dilakukan sebagai warga Muhammadiyah. Setelah sesi presentasi kelompok selesai. Prof. Milal menguatkan lagi penting aktif di Muhammadiyah dan bermuhammadiyah.


Editor: Moh. Ernam

Berita Lain Semua Berita

Literasi GTK Semua Literasi

Copyright © 2023 SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo