PERAN GURU DI MASA DISRUPTSI DIGITAL

Silwana Mumthaza,S.Si, S.Si, M.Pd | 03 November 2022

Detail literasi:

Peran adalah seperangkat tingkah yang diharapkan dan dimiliki oleh orang yang memiliki kedudukan di masyarakat. Menurut Levinson yang dikutip oleh Soerjono Soekanto,  menyatakan  bahwa peranan adalah sebuah konsep  yang dapat dilakukan individu yang penting bagi seluruh lapisan sosial masyarakat.

Pembelajaran merupakan upaya dan proses dalam mengorganisasi lingkungan untuk menciptakan kondisi belajar  dengan cara memberikan bimbingan dan menyediakan berbagai kesempatan yang dapat mendorong peserta didik belajar.  Pembelajaran berorientasi untuk memperoleh pengalaman sesuai dengan tujuan pembelajaran (Hamalik, 2010:61). Guru adalah pendidik yang bertugas menyelenggarakan kegiatan mengajar, melatih, meneliti, mengembangkan, dan mengelola pembelajaran. 

Guru harus memiliki posisi sebagai orang tua kedua atau pengganti orang tua. Posisi guru adalah pengemban tugas yang dipercayakan orang tua kandung/ wali anak didik dalam jangka waktu tertentu. Oleh sebab itu, pemahaman terhadap jiwa dan watak anak didik diperlukan agar dapat dengan mudah memahami jiwa dan watak anak didik. Begitulah tugas guru sebagai orang tua kedua, setelah orang tua anak didik di dalam keluarga di rumah.

Pembelajaran itu dijadikan sarana dan tempat yang nyata oleh guru untuk dapat mengetahui, mengorganisasi, dan mentransfer pengetahuan yang dimiliki dengan cara pebelajaran di dalam kelas maupun di luar kelas agar tujuan pengembangan karakter yang direncanakan berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan. Pembelajaran harus memiliki tujuan, proses dan persiapan yang matang untuk meningkatkan pengetahuan peserta didik agar tercapai tujuan yang diharapkan. Belajar memiliki arti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Secara umum istilah belajar dimaknai sebagai suatu kegiatan yang mengakibatkan terjadinya perubahan tingkah laku. Pembelajaran dapat dimaknai sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku peserta didik dapat tercipta menjadi iklim akademik yang kondusif.

Sebagai fasilitator, guru berperan dalam memberikan pelayanan termasuk ketersediaan fasilitas guna memberi kemudahan dalam kegiatan belajar bagi peserta didik. Lingkungan belajar yang tidak menyenangkan, suasana ruang kelas yang kurang kondusif dan mendukung menyebabkan minat belajar peserta didik menjadi rendah. Oleh karena itu, diharapkan guru dapat menyediakan fasilitas belajar yang kondusif, sehingga tercipta iklim belajar yang menyenangkan bagi peserta didik.

Disrupsi dapat diartikan sebagai suatu zona waktu dimana terdapat perkembangan teknologi secara fundamental dan besar besaran yang nantinya akan mengakibatkan adanya perubahan pola pikir manusia, nantinya akan merubah sistem, tatanan dan pemahaman menjadi berbeda sama sekali. Hal ini sejalan dengan adanya perkembangan teknologi besar besaran, dimana  sumber daya manusia yang menggunakan sistem lama  tidak akan mampu bersain dengan dunia yang sudah mengadopsi sistem yang baru.

Tantangan disrupsi teknologi bagi pendidikan, peserta didik dituntut untuk mengikuti perkembangan era globalisasi teknologi dan informasi. Sumber daya manusia sebagai hasil pendidikan harus mampu menyaring informasi secara  faktual, aktual, akuntabel dan mampu dipertanggungjawabkan.  Meski disrupsi teknologi memberikan berbagai tantangan dalam kehidupan manusia, tetapi disrupsi teknologi juga dapat memberikan sejumlah manfaat. Disrupsi teknologi diketahui memberikan perubahan pada teknologi lama yang sebelumnya lebih banyak menggunakan fisik menjadi lebih sering memanfaatkan teknologi digital, dan menghasilkan sejumlah hal yang benar-benar baru, yang lebih bermanfaat dan lebih efisien, dalam jangka waktu yang cepat. Tentunya  perkembangan  pendidikan dan pengetahuan akan lebih pesat dan maju sejalan dengan kebutuhan teknologi terhadap kepentingan manusia.

Kecerdasan digital juga diketahui sangat dibutuhkan untuk menciptakan masyarakat yang lebih berkembang. Dengan hadirnya internet, masyarakat dapat secara efisien, produktif, dan efektif melakukan inovasi yang dapat memajukan bangsa. Secara singkat dapat dikatakan bahwa disrupsi teknologi dapat membawa Indonesia menjadi negara yang maju, jika masyarakat dapat memanfaatkannya dengan baik dan tepat.  Oleh sebab itu guru harus bisa memposisikan perannya untuk melindungi dan mengarahkan peserta didik menjadi manusia yang melek digital, mampu memilah dan memilih informasi, menjadi influencer dan pusat inspirasi masyarakat luas. Beberapa peran guru yang dapat dikembangkan untuk menghadapi era Distrupsi Digital adalah :

1. Memberikan hak berpendapat peserta didik selama ia belajar.

2. memberikan coaching pada peserta didik selama memanfaatkan waktu belajar di sekolah

3.  menjadi teladan dengan menjadi long life learner yang dapat dijadikan panutan oleh peserta didik.

4. guru tidak mendominasi, namun memberikan ruang yang luas bagi siswa mengeksplorasikan diri.

5. guru menyediakan waktu untuk menjadi teman yang baik bagi peserta didik untuk mencurahkan segala hambatan yang dihadapi oleh peserta didik.

Berita Lain Semua Berita

Literasi GTK Semua Literasi

Copyright © 2023 SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo