M. Zainul Arifin, Kepala Smamda Sidoarjo sedang menjelaskan sistem informasi manajemen kepada guru dan karyawan di ruang briefing, Selasa (22/10/2024). (Moh. Ernam/smamda.sch.id) M. Zainul Arifin, Kepala Smamda Sidoarjo sedang menjelaskan sistem informasi manajemen kepada guru dan karyawan di ruang briefing, Selasa (22/10/2024). (Moh. Ernam/smamda.sch.id)

Smamda Sidoarjo Mengembangkan SIM Sendiri Untuk Efisiensi dan Transparansi

Silwana Mumthaza | 26 Oktober 2024

Detail Berita:

 

SMAMDA.SCH.ID – SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo sejak lama mengembangkan sistem informasi manajemen (SIM) sendiri. Smamda Sidoarjo sudah bisa mandiri dalam pengelolaan SIM tanpa tergantung kepada pihak lain. Demikian disampaikan M. Zainul Arifin, Kepala Smamda Sidoarjo, saat pengimbasan Transformasi Digital di Sekolah di ruang briefing, Selasa (22/10/2024).

Menurut Zainul ada beberapa alasan sekolah harus menggunakan SIM. Mulai efisiensi anggaran, waktu, bahkan keterjaminan dokumen dan rekam jejak. “Kalau menggunakan SIM, data bisa terjamin. Bisa cepat mengambil keputusan, dan terjaga akuntabilitasnya,” ujar Zainul.

Salah satu keuntungan menggunakan SIM adalah efisiensi. Dulu mengeluarkan jutaan rupiah untuk pengadaan kertas ulangan, baik soal maupun lembar jawaban. “Kini cukup menggunakan HP semua bisa menyelesaikan ujian. Tidak usah mengoreksi, nilai sudah langsung keluar,” tegas Zainul.

Keuntungan selanjutnya adalah percepatan waktu. Pekerjaan banyak diselesaikan menggunakan teknologi informasi. Lebih cepat dan valid. “Dulu mengelola keuangan bisa sangat lama. Ketika didukung oleh SIM semua bisa cepat dan akurat,” tambah Zainul.

Selain itu, SIM bisa digunakan untuk pengambilan keputusan dengan cepat. Pembuatan rapor guru cukup keluar dengan pengambilan penilaian teman sejawat. Pengeluaran sekolah bisa diketahui setiap saat. “Penentuan wali kelas bisa ditentukan berdasarkan kinerja guru. Penggunaan anggaran tiap bidang bisa dipantau. Setiap waktu bisa,” tegas Zainul.

Juga terjamin transparansi dan akuntabilitasnya. Semua pengggunaan keuangan bisa dikontrol dengan tepat. Tidak ada hal yang dicurigai. Sekolah bisa tahu jumlah siswa yang belum bisa baca al-Quran lengkap dengan levelnya. 

Waka Sarpras mengurus pusat data dan sistem informasi manajemen (Pusda SIM), bukan hanya soal fisik. Semua tercatat dalam SIM. Pengembangan SIM juga bisa melihat pendapatan sekolah. “Pendapatan kantin bisa diketahui setiap hari. Bahkan bisa digunakan untuk prediksi selama setahun,” lanjut Zainul.

SIM juga bisa membuat komunikasi bisa terjalin cepat. Tanpa bertemu tugas-tugas bisa dikumpulkan dan terarsip. “Bu Alful bisa tahu siapa yang belum setor soal, siapa yang belum mengumpulkan nilai,” seloroh Zainul.

Juga untuk pemantauan dan evaluasi. Setiap kegiatan siswa, guru, dan tendik bisa dikontrol melalui SIM. Setiap kegiatan yang pernah diberikan kepada guru maupun tendik terekam dalam SIM. “Ini sebagai bukti kita adaptif, penyesuaian era digital. Saat lagi gencar pembelajaran berbasis digital, kita langsung bisa menyesuaikan,” pungkas Zainul.

Editor : Moh. Ernam

Berita Lain Semua Berita

Literasi GTK Semua Literasi

Copyright © 2023 SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo