Detail Berita:
SMAMDA.SCH.ID – Ini pengalaman seru guru dan karyawan SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo saat melakukan perjalanan ke Malaysia, Ahad-Rabu (15-18/12/2024). Persiapan sudah dilakukan sedemikian rupa. Masih saja ada yang terlewatkan. Beberapa hari sebelum berangkat sudah diinformasikan oleh pihak travel yang membawa kami ke negeri Jiran, namun masih banyak kerepotan.
Pihak travel sudah menyampaikan agar guru dan karyawan, prepare nya harus detail. Teman-teman tidak disarankan membawa air minum dalam botol, karena akan diminta petugas X-ray. Jika membawa tumbler diperbolehkan.
Pukul 03.00 dini hari semua peserta mendapatkan dua potong roti dan sebotol air minum untuk bekal saat di ruang tunggu bandara. Pada saat masuk ruangan X-ray, semua yang membawa air minum kemasan botol diminta meletakkan di meja kiri karena meja X-ray ada di sebelah kanan. Terdapatlah pemandangan yang membuat pingin ketawa, karena semua air yang dikumpulkan adalah air pemberian sekolah saat akan berangkat menuju bandara, yang merek dan ukurannya pasti sama.
Praktis semua tidak membawa minum saat masuk ke pesawat, kecuali saya yang membawa tumbler yang sudah berisi air minum. Mereka tidak punya anggapan macam-macam, karena sudah dapat info sejak awal.
Menikmati makan pagi di dalam pesawat
Semua penumpang sudah memosisikan diri sesuai tempat duduk masing-masing. Beberapa saat kemudian, pramugari Air Asia memberitahukan kalau akan dibagikan nasi untuk sarapan. Dapatlah kami sekotak nasi lemak dalam kemasan. Semua pun lahap menyantap sarapan masing-masing.
Tapi ada yang aneh sebenarnya, biasanya saat pramugari membagi makanan, itu disertai air minum. Saya berpikir, mungkin akan disusulkan setelah nasi kotak dibagi habis. Eh… ternyata sampai makanan habis, minuman tidak kunjung dibagikan. Saya memberanikan diri bertanya kepada seorang pramugara, “Mas.. kok gak ada minumnya?” (nah loe)… Dia menjawab, “Iya ibu, kami hanya dipesani makan saja tanpa minum,” terang pramugara. Sambil agak kaget, saya pun menimpali, “oh gitu, makasih ya Mas..” Mungkin ini masih ada kaitannya dengan air yang tertahan di bandara, pikir saya. Pramugara dengan senyum menimpali, “Baik Ibu, kami menyediakan minum satu botol 10 ribu rupiah..”
Sontak beberapa yang mendengar juga agak kaget, masak dapat makan gak dapat minum, sementara tadi minumannya sudah ditahan dekat meja X-ray. Akhirnya teman-teman semua beli 1 botol air kemasan kecil dengan harga 10 ribu rupiah. Hal itu karena hampir semua penumpang butuh air tersebut. Belum semua terlayani, persediaan air botol habis.
Nah di situlah kita diuji kesabaran, akhirnya mereka berbagi, 1 botol untuk dua orang, sekedar membasahi tenggorokan selepas makan. Saya yang tidak kebagian membeli air akhirnya membuka tumbler. Sebenarnya isi tumbler itu bukan untuk minum tapi untuk mengilangkan ngantuk karena isi tumbler saya adalah minuman kopi.
Kata pepatah, tak ada rotan akar pun jadi. Akhirnya setelah saya habiskan nasi lemak, saya minum kopi panas bekal saya dari rumah. Alhamdulillah. Ada banyak Pelajaran yang bisa diambil. Ternyata baru sebentar saja kita tidak menenukan air yang kita butuhkan, betapa kita sangat membutuhkan pertolongan Allah. Pelajaran lain adalah pentingnya memperhatikan informasi yang bermanfaat, apalagi itu hal dan pengalaman baru buat kita.
Editor: Moh. Ernam