Detail Berita:
SMAMDA.SCH.ID - Suasana haru dan bangga menyelimuti SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo, tiga muridnya berhasil menembus Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025 ke jurusan impian mereka. Tak tanggung-tanggung, mereka diterima di fakultas yang dikenal sebagai tempat lahirnya para calon dokter dan dokter hewan terbaik di Indonesia, Selasa (18/03/2025).
Tiga nama bersinar itu adalah Shakila Moreen Odelia kelas XII-1, masuk Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (UB). Amira Zahra Adelita kelas XII-6, berhasil masuk Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Surabaya (UNESA). Serta Calista Nailah Sudigdo kelas XII-6 tembus Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya (UB).
Bagi Shakila Moreen Odelia, masuk Fakultas Kedokteran adalah impian yang selalu ia genggam erat. Memiliki prestasi akademik dan non-akademik telah membuktikan bahwa konsistensi dalam belajar dan semangat pantang menyerah bisa mengantarkan seseorang menuju gerbang kesuksesan. "Tidak ada jalan pintas menuju impian besar. Saya selalu berusaha mempertahankan nilai, aktif dalam kegiatan, serta terus berlatih soal untuk mengasah pemahaman," ungkapnya.
Tak hanya berprestasi di bidang akademik, Shakila -sapaan akrabnya- juga merupakan sosok murid multitalenta dengan prestasi nasional dan internasional. Di dunia seni, ia sukses meraih tiga medali emas di ajang internasional 12th Bali International Choir Festival (BICF) 2023, masing-masing pada kategori Folksong Championship, Teenager’s Competition, dan Folksong Competition.
Ia juga berhasil meraih Juara 2 Olimpiade Bahasa Inggris dan Biologi dalam Kejuaraan Sains Nusantara Hari Sumpah Pemuda 2023. Serta menunjukkan kepiawaiannya dalam bidang kedokteran, bahasa Inggris, dan bahasa Indonesia dengan meraih dua medali emas dan satu medali perak di Olimpiade Sains Nasional Hari Pahlawan 2023.
Kepedulian untuk Sesama
Di sisi lain, Amira Zahra Adelita menuturkan bahwa minatnya pada dunia kedokteran sudah tumbuh sejak kecil. Baginya, menjadi dokter bukan sekadar profesi, tetapi panggilan jiwa untuk menolong sesama. "Saya merasa tertarik dan kagum dengan ilmu kedokteran sejak dulu. Setiap ditanya ingin jadi apa, jawabannya selalu sama: dokter," ujarnya dengan mata berbinar.
Strategi belajarnya adalah menjaga keseimbangan antara akademik dan waktu istirahat. Ia juga selalu fokus pada mata pelajaran utama seperti Biologi dan Kimia, serta menerapkan sistem belajar dengan membuat rangkuman dan review sebelum ujian.
Baginya, manajemen waktu adalah kunci utama dalam meraih prestasi. Saya selalu membagi waktu dengan baik antara belajar, beristirahat, dan mengikuti kompetisi. “Menggunakan jadwal yang teratur. Aku bisa tetap fokus tanpa merasa terbebani. Terpenting jangan menunda-nunda dan tetap konsisten!", tutur Amira -sapaan akrabnya.
Selain itu, Amira juga mencatat prestasi gemilang di tingkat internasional. Ia berhasil meraih Medali Emas dalam Indonesia International Applied Science Project Olympiad 2024 (I2ASPO) kategori Waste Treatment, yang diselenggarakan oleh Departemen Aktuaria Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)., Amira juga menunjukkan keunggulannya di bidang sains dengan meraih Medali Emas dalam International Invention Competition for Young Moslem Scientist 2023 (IICYMS) kategori Life Science, yang diselenggarakan oleh Departemen Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Sementara itu, Calista Nailah Sudigdo, diterima di Fakultas Kedokteran Hewan UB. Kecintaannya terhadap dunia hewan mendorongnya untuk memilih jalur ini.
"Banyak orang ingin menjadi dokter manusia, tetapi saya ingin memberikan yang terbaik bagi dunia kesehatan hewan,” ujarnya.
Ia sangat menyukai hewan dan ingin melakukan yang terbaik bagi kesehatan mereka. Selain itu, banyak penyakit hewan yang bisa menular ke manusia. “Hal itu mengisnpirasi saya untuk berkontribusi dalam penelitian dan pencegahan penyakit tersebut," katanya.
Calista menerapkan berbagai metode belajar agar lebih efektif, seperti diskusi, mencatat, tanya jawab, serta menerapkan metode 3B (Belajar, Berlatih, dan Bertanding). Ia juga percaya bahwa lingkungan pertemanan yang positif sangat berpengaruh dalam meningkatkan semangat belajar.
Selain meraih impian di dunia medis, Calista -panggilan akrabnya- memiliki prestasi tingkat nasional maupun internasional. Ia berhasil meraih Gold Medal dalam Internasional Research Competition for Young Scientist (IRCYS) 2024 pada kategori Applied Study, yang diselenggarakan oleh Bandung Creative Society (BCS) bersama Indonesia Scientific Society (ISS) tahun 2024. Tak hanya unggul dalam penelitian, Calista juga membuktikan keahliannya di bidang matematika dengan meraih Silver Medal dalam International Kangaroo Mathematics Contest (IKMC) 2024.
Keberhasilan ini tak lepas dari peran keluarga dan sekolah yang selalu menjadi pilar utama dalam perjalanan akademik mereka. Smamda Sidoarjo terus menghadirkan lingkungan belajar yang mendukung, baik dari segi fasilitas maupun bimbingan para guru.
Keberhasilan ini tentu bukan hasil yang instan. Ketiga murid ini telah menempuh perjalanan panjang, penuh dengan kerja keras, disiplin, serta dedikasi luar biasa terhadap akademik mereka. Mereka adalah contoh nyata bahwa keberhasilan tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan, tetapi juga oleh kerja keras, tekad, semangat pantang menyerah, dan dukungan dari keluarga dan sekolah.
Editor : Moh. Ernam