Tim Guru Smamda Sidoarjo Raih Medali Emas Lomba Invensi dan PTK Nasional

Detail Berita:

SMAMDA.SCH.ID – Nama SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo kembali berkibar. Tim Guru Smamda Sidoarjo berhasil meraih medali emas dalam lomba Invensi dan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Assosiation (IYSA) dan Indonesi International Institute for Live Scient (I3L), Senin (25/11/2024). “Alhamdulillah, di Hari Guru Nasional ini kami bisa mempersembahkan medali emas,” ujar Silwana Mumthaza.
Tim Guru Smamda yang terdiri dari Silwana Mumthaza, Moh. Ernam, dan Pratiwi Samsugiyarni lolos final lomba Invensi dan PTK. Selanjutnya tim Guru Smamda harus melakukan presentasi di depan juri di kampus I3L, Jakarta. “Ada dua juri yang melakukan penilaian. Kami presentasi terhadap dua juri pada waktu yang berbeda. Jadi tidak seperti presentasi yang biasanya,” lanjut Silwana.
Ada 16 tim yang masuk final. Smamda Sidoarjo satu-satunya dari Muhammadiyah, dan satu-satunya dari Jawa Timur. Setiap tim disediakan booth pameran yang harus dihias sesuai penelitian yang dilakukan. “Dua juri berkeliling ke setiap booth secara terpisah. Masing-masing tim melakukan presentasi selama lima menit, kemudian dilanjutkan tanya jawab,” tambah Silwana.
Setiap juri memberikan waktu sekitar 10-15 menit. Terkadang pertanyaan juri tak terduga dengan yang dipersiapkan. “Sehingga kami harus memeras otak. Banyak hal baru yang kami dapatkan dari lomba ini,” papar Silwana.

Bangga medali emas
Membawa hasil penelitian tentang ‘Implementasi Barisan Aritmetika pada Moga Brownis untuk Mencapai SDGs’, tim Guru Smamda berjibaku di depan juri. Pratiwi Samsugiarni menambahkan bahwa tim Guru Smamda bergantian melakukan presentasi. “Bu Silwana presentasi pada juri pertama, sedangkan saya presentasi pada juri kedua. Berdasarkan latar belakang juri kami mendapat pertanyaan yang mengejutkan,” ujar Pratiwi.
Mam Tiwi -sapaan akrabnya- menjelaskan tentang bahan baku dari singkong hingga Sustinabel Development Goals (SDGs) yang diratifikasi Indonesia. Program Persatuan Bangsa-bangsa ini disepakati banyak negara, termasuk Indonesia. “Kami fokus pada poin 2 -Zero Hungry- dengan indikator nomor 2 dan 12. Ini sempat menjadi topik yang dicecar oleh juri,” terang Mam Tiwi.
Ibarat pepatah, hasil tak mengkhianati usaha. Tim Guru Smamda memperoleh medali emas kategori sains. “Alhamdulillah Upaya kami berbuah medali emas. Ini surprise untuk kami, karena ini lomba pertama yang kami ikuti secara offline dan mendapat medali emas. Terima kasih untuk semua,” pungkas Mam Tiwi.

Editor    : Muhammad Mauludy Falaakhy