Detail Berita:
Smamda.sch.id – Tiga organisasi otonom (ortom) SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo, yaitu Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Hizbul Wathan (HW), dan Tapak Suci, siap berkolaborasi dalam kegiatan perdana Ortomorfosa 2025. Acara yang merupakan singkatan dari "Orientasi, Transformasi, dan Formasi Siswa" ini diselenggarakan oleh Forum Silaturahmi Keluarga Besar Muhammadiyah (Foskam) SMA/SMK Muhammadiyah se-Sidoarjo, melibatkan 20 siswa dari masing-masing sekolah, termasuk Smamda Sidoarjo.
Bagi Smamda, kolaborasi tiga ortom ini bukanlah hal baru. Sebelumnya, mereka telah sukses bekerja sama dalam berbagai kegiatan seperti LDKK, Pelantikan, Smafest, PKDTM, dan lainnya. "Kalian adalah pemimpin, jadi harus siap ditunjuk kapan pun, di mana pun, dan dalam acara apa pun, untuk bisa memberikan contoh kepada yang lain. Termasuk mengikuti kegiatan Ortomorfosa ini," tegas Daviqa Sukmawati, pembina IPM Smamda.
Liburan Produktif di Agro Mulia Prigen
Kegiatan Ortomorfosa 2025 berlangsung pada 17-18 Juni 2025 di Agro Mulia Prigen. Para peserta memanfaatkan waktu luang di tengah jadwal efektif fakultatif sekolah untuk mengikuti acara ini. "Biar liburan kita menjadi liburan yang produktif, Bun. Di saat teman-teman lain melepas penat setelah ujian, kami siap mengembangkan jiwa kepemimpinan kami untuk mengikuti Ortomorfosa ini," ujar Nadhif (XI-3), Ketua Umum PR IPM Smamda Sidoarjo.
Senada dengan Nadhif, Alan (XI-3), Ketua HW Smamda Sidoarjo, menambahkan, "Selain itu, kami juga ingin berkolaborasi dan mulai menjalin komunikasi, silaturahmi, serta kerja sama dengan teman-teman HW atau ortom lain yang berasal dari sekolah lain."
Makrab dengan Tema Perjuangan Ahmad Dahlan
Acara dua hari ini diawali dengan pendirian tenda, menegaskan konsep kegiatan yang berorientasi pada survival. Peserta diajak mendirikan dan tidur di tenda, dilanjutkan dengan apel pembukaan, serta berbagai materi yang disajikan.
Puncak kegiatan malam hari adalah Malam Keakraban (Makrab) yang telah dipersiapkan matang oleh ketiga ortom Smamda. Mereka menampilkan musikalisasi puisi yang mengangkat tema perjuangan Ahmad Dahlan dalam memerangi TBC hingga awal pendirian Muhammadiyah.
"Dengan mendengar puisi sekaligus nyanyian itu, saya ikut mendalami peran dan merasakan bagaimana dulu di awal, Ayahanda Ahmad Dahlan berjuang memerangi TBC di tengah penolakan masyarakat umum, namun beliau begitu istiqomah berjuang sampai bisa mendirikan Muhammadiyah," tutur Fahri (XI-11), Ketua Tapak Suci Smamda yang memerankan Ahmad Dahlan. Ia menambahkan bahwa tema ini sengaja diangkat untuk mengingatkan kaum muda agar tetap istiqomah dalam berjuang dan berperan di Muhammadiyah. "Supaya Muhammadiyah tetap bisa aktif dan selalu membawa gerakan perubahan positif, maka kita harus berperan dari sekarang dengan tetap melihat perjuangan Ayahanda Ahmad Dahlan dahulu," seru Zahra (XI-1), penulis naskah sekaligus Sekretaris Bidang Perkaderan IPM Smamda Sidoarjo.
Hari kedua Ortomorfosa diawali dengan salat Tahajud dan Subuh, dilanjutkan dengan lomba masak dan outbound. Iffah, PJ lomba memasak, menjelaskan bahwa agenda masak nasi goreng ini berhasil membuat peserta senang dan semakin solid karena mereka berbagi tugas dan bangga menikmati hasil masakan mereka.
Pada sesi outbound, masing-masing sekolah diminta membuat permainan. Smamda memilih permainan estafet kardus dengan penilaian waktu tercepat. "Pemimpin itu harus bisa bekerja sama dengan siapa pun dan sat set dalam menghadapi sesuatu di mana pun dan kapan pun. Itulah alasan kenapa kami memilih game tersebut," ujar Nadhif sebagai PJ outbound.
Di akhir kegiatan, Smamda berhasil meraih kategori Sekolah Terkompak. Semoga pencapaian ini dapat memotivasi tiga ortom Smamda untuk semakin kompak, baik antarortom Smamda maupun dengan ortom SMA/SMK Muhammadiyah se-Sidoarjo, sejalan dengan tujuan utama kegiatan Ortomorfosa ini.
Editor : Muh. Mauludy Falaakhy