Smamda Raih Medali Emas Lomba KIR Internasional

Detail Berita:

SMAMDA.SCH.ID – Esktrakurikuler (Ekskul) Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo kembali berhasil mengharumkan nama Indonesia. Awal tahun ajaran 2024/2025 ekskul KIR Smamda berhasil meraih medali emas. Melalui lomba karya ilmiah bertajuk Jakarta International Science Fair (JISF) yang diadakan Indonesia Young Scientist Association (IYSA) dan Indonesia Internasional Institute for Life Science (I3L) di Jakarta, 27-30 Juli 2024. 

Lomba tersebut diadakan di kampus I3L Jakarta Timur yang diikuti sebanyak 66 tim. Tim Smamda berhasil memukau juri dan berhak mendapat medali emas. "Alhamdulillah tim KIR Smamda mendapat penghargaan Gold Medal. Penghargaan ini diberikan langsung oleh panitia kepada tim pemenang KIR Smamda di hari terakhir perlombaan," terang Wahyu Endra Wicaksono.

Pendamping tim KIR Smamda ini menjelaskan bahwa tim ini beranggotakan Raya Khalisha Arika Putri (XII-8), Anandita Astranova kinanti (XII-9), Aurora Charmiel Al Azizi (XII-9), dan Ferzakirin Abila Arviansyah (XII-9). Tim ini merasa bersyukur karena mampu menjadi pemenang dari 66 tim peserta yang menjadi partisipan  di lomba ini. “Total jurinya berjumlah 18 penguji. Salah satunya dari Monash University cabang Malaysia,” tambah Wahyu Endra.
Penelitian yang dilakukan tim KIR Smamda bertujuan untuk memperkenalkan kearifan lokal Indonesia, khususnya daerah Sidoarjo. Produk yang dibuat bermanfaat sebagai snack rendah kalori, tinggi protein dan serat yang bisa membantu diet. Selain itu juga bisa menjadi snack yang bernutrisi tinggi dan sehat untuk Masyarakat. Membantu pemerintah menurunkan angka obesitas dan malnutrisi di Indonesia. “Penelitian yang dibuat diberi judul, Kupang and Porang Tuber Cookies with Durian Flavor as a High-Protein Snack to Support Diet Program," jelas Wahyu Endra.
Proses penelitian yang panjang, penuh lika-liku dan melelahkan ini alhamdulillah terbayar juga. Salah satu anggota Raya Khalisa Arika Putri menjelaskan bahwa penelitian ini dilakukan sejak kelas X. “Waktu itu kami merasa kesulitan untuk mendapatkan formula cokies yang pas, sesuai dengan  tema penelitian yang ada. Begitu juga dengan penentuan judulnya.” Tuturnya. 
Kemudian Arura Charmiel juga menambahkan bahwa mereka sering pulang malam dari sekolah. Tujuannya untuk melakukan percobaan berkali-kali hingga semua hasilnya pas sesuai dengan judul penelitian yang dibuat. ”Alhamdulillah berkat bimbingan guru KIR, Ernawati Kristiningrum, yang selalu telaten, akhirnya semua persoalan itu terselesaikan dengan baik,” ujar Aurora.