Detail Berita:
SMAMDA.SCH.ID – Memiliki fasilitas dalam satu komplek seperti asrama, masjid, dan sport centre, SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo menjadi salah satu objek penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Magister Arsitektur di Kampus Konkuk University Korea Selatan, Patricia Marissa.
Lulusan Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya itu menjelaskan alasan singkat bahwa Smamda sesuai dengan tujuan penelitiannya karena lokasi strategis dan fasilitas yang memadai. “Lokasi strategis dan fasilitas yang memadai dalam satu komplek menjadi bagian pertimbangan penelitian ini,” ungkapnya.
Ia sangat tertarik untuk menjadikan Smamda sebagai salah satu studi kasus dalam penelitiannya karena karakteristik sekolah yang memiliki berbagai fasilitas. Seperti sport center, auditorium yang bisa disewa untuk umum, dan masjid An-Nur. “Kompleks ini juga tergabung dengan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo sehingga sangat relevan dengan tujuan penelitian kami,” ujarnya.
Menurut perempuan asli Surabaya itu, penelitian ini bekerja sama dengan AIK (Arsitektur Industri Kreatif) dan KEDI (Korea Education Development Institute) dalam menganalisis konsep sekolah sebagai pusat komunitas yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat pendidikan, tetapi juga sebagai infrastruktur sosial yang memperkuat keterhubungan antara institusi pendidikan dan komunitas lokal.
"AIK dan KEDI bekerja sama dengan profesor anggota AIK untuk meneliti sekolah dari berbagai negara," ungkapnya. Kerja sama ini memungkinkan penelitian untuk dilakukan secara lebih komprehensif dan mendapatkan hasil yang lebih akurat.
Ruang Terbuka
Ketika ditanya tentang aspek desain atau fasilitas penting dalam sebuah kompleks sekolah yang terintegratif, Patricia Marissa menekankan pentingnya penyediaan ruang terbuka publik seperti taman, sport center, play ground, culture center, public library, dan community center di dalam kompleks sekolah. "Untuk konteks saat ini, di mana jumlah anak usia sekolah di Korea mengalami penurunan signifikan akibat angka kelahiran yang rendah, kompleks sekolah diharapkan tidak hanya berfungsi sebagai ruang pendidikan, tetapi juga sebagai pusat komunitas yang dapat digunakan oleh masyarakat sekitar," jelasnya.
Penelitian ini juga memiliki tujuan untuk menghasilkan output yang dapat digunakan sebagai referensi untuk perancangan sekolah baru serta sebagai rujukan dalam penyusunan kebijakan terkait pengembangan fasilitas pendidikan di masa depan. "Output dari penelitian ini akan digunakan sebagai referensi untuk perancangan sekolah baru serta sebagai rujukan dalam penyusunan kebijakan terkait pengembangan fasilitas pendidikan di masa depan," kata Patricia Marissa.
Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi berbasis data dan studi kasus internasional, sehingga dapat mendukung pengembangan sekolah yang lebih inklusif, multifungsi, dan berkelanjutan.
Peraih juara 1 untuk kategori Technical Studies di ITS Surabaya itu menjelaskan bahwa penelitian dimulai pada tanggal 21 Maret 2025, dan Patricia Marissa telah melakukan observasi dan pengumpulan data di Smamda Sidoarjo. Awalnya, komunikasi dilakukan melalui email, dan kemudian dilanjutkan dengan koordinasi secara daring melalui Siti Agustini Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas.
Hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan pendidikan di Indonesia dan Korea Selatan, serta dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam mengembangkan sekolah yang lebih inovatif dan berkelanjutan.
Editor : Moh. Ernam